Hujan kali ini berhasil membawaku mundur, mengingat masalalu. Surat ke-6 buat yang di surga. Tetangga kecilku, muridku, keponakanku, adek kesayanganku. Aku merindukanmu dengan terlalu..
Desember 2012: tepat seribu harinya kau pergi. Cah Bagus, aku mengirimkan surat ini untukmu. Banyak hal ingin kuceritakan tentang keluargamu, tentang diriku, dan teman sepermainanmu..
Cah bagus, adekku tersayang, bagaimana kabarmu disana? Semoga bisa beristirahat dengan tenang disamping Tuhan ya. Amin, doaku selalu menyertaimu malaikat kecilku..
Dua tahun sudah kau pergi meninggalkan dunia, meninggalkan keluarga, meninggalkan orang-orang yg kau cinta. Cah bagus, keluargamu disini baik semua. Ayah dan Ibumu masih bekerja di warung kecilnya setiap hari, tidak ada yg berubah semuanya masih seperti dulu. Oh iya, kakakmu sekarang sudah sukses kerja di Jakarta, dia sukses mengubah hidupnya, meraih masa depan di kota metropolitan. Senang bukan, mendengar semuanya baik-baik saja, tapi alangkah baiknya bila kau juga ikut merasakan kebahagiaan mereka :’)
Aku disini juga masih sama cah bagus. Masih mendoakanmu setiap hari, masih sering merindukanmu juga. Keadaanku sekeluarga sehat wal’afiat. Aku sekarang juga sudah bekerja sama seperti kakakmu. Bedanya, aku masih tinggal di kota ini. Aku bekerja di dua tempat juga, dan salah satunya adalah tempat kursus matematika. Disini aku banyak menjumpai anak-anak kecil sepertimu, mungkin seumuran denganmu. Bagaimana temanmu disana? Semoga menyenangkan ya dek.
Terakhir, aku ingin menyampaikan pesan dari Clarissa teman sekelasmu dulu. Dia baru masuk SMP tahun kemarin loh, dan masih senang dengan teman barunya. Kita sering bercerita tentangmu dulu, yang suka jahil sama dia, yang bandel tapi lucu, yang tidak bisa ngomong huruf ‘R’ dan banyak lagi. Semua teman SDmu dulu sudah menginjak bangku SMP sekarang, banyak yg berubah juga. Masih ingat dengan Zola? Iya sahabatmu, dua minggu kemarin dia baru di sunat hehehe.. dia baru mau masuk SMP tahun ini.
Adekku aku sempat kecewa dengan diriku sendiri. Tentang firasat yang kuterima sehari sebelum kecelakaan tragis itu. Bodoh memang tak bisa merasakan sesuatu yg aneh waktu itu. Entah hari itu semua hal memang terasa janggal, kau pergi mengajak Zola sholat maghrib bersama di Masjid. Padahal jarang sekali sholat di Masjid. Aku masih ingat sore itu kau bilang padaku “besok mau kiamat mbak, makanya mau sholat” sambil tertawa kau lari masuk kerumah dan mandi. Ah bagus, sampai sekarang masih kusesali kejadian sore itu. Harusnya aku bisa lebih peka dengan firasat itu.
Sudahlah, tak perlu disesali ini semua kehendak Tuhan. Sudah dulu ya dek, kita sambung lagi cerita tentang kita dulu disurat berikutnya. Bacalah suratku ini, jawablah di mimpi.
Satu lagi..
“Firasat itu terkadang memang benar, kita harus peka pada kejadian sekitar”
Selamat beristirahat, malaikat kecilku Bagus Dwi Prasetyo :)
Kakakmu Tersayang
Oleh @ucuukh
Diambil dari http://satuankata.tumblr.com/post/40888346649/titip-suratku-buat-yang-didekatmu-tuhan
Ini... bagus :') semoga Bagus Dwi Prasetyo bahagia di sisi tuhan :')
ReplyDeleteAmin, terimakasih atas doanya. Semoga bagus selalu berada didekat Tuhan juga. :')
ReplyDelete