20 January 2013

Terima Kasih Untukmu


Matahari sudah berada tepat diatas kepalaku dan kepalamu, barulah aku berani menuliskan ini untukmu—tulisan mana yang seharusnya menjadi surat cinta, namun karena aku tak punya romantisme maka tak memungkinkan bagiku untuk menjalin kata menjadi kalimat ataupun sajak dengan indah, yang akan mampu membius pikiranmu dan membelai hatimu. Jadi terimalah surat cinta yang singkat dan sederhana ini dariku.

Surat ini seharusnya diawali dengan pertanyaan tentang kabar sebagai formalitas sebuah surat. Maka aku akan bertanya, “Bagaimana tidurmu semalam? Apakah kau mimpi indah? Bagaimana harimu dalam 12 jam pertama hari ini?”. Aku tahu aku tak akan mendapatkan jawabannya, makanya aku berdoa, “Semoga semuanya menyenangkan. Dan semoga begitu seterusnya”.

Tujuan sebenarnya aku menuliskan surat cinta ini adalah untuk memberitahumu ungkapan rasa terima kasihku padamu dengan rasa penuh cinta. Oh tentu saja, cinta tak harus berupa romantisme antara sepasang kekasih kan? Cinta dalam pengertian yang universal, bisa juga adalah cinta antara ayah dan anak, antara kakak dan adiknya, antara sahabat dengan sahabatnya, antara guru dan murid, antara pimpinan dan yang dipimpin. Banyak hal.

Aku ingin mengucapkan terima kasih, meski tak secara langsung…
Terima kasih telah membawa semangat pada diri saya.
Terima kasih telah menginspirasi saya untuk menjadi lebih baik.
Terima kasih telah memberi harapan untuk kehidupan yang lebih baik.
Di saat diri ini sedang patah, rapuh dan kering, mendapat semangat, inspirasi dan harapan seolah adalah oase ditengah padang gurun. Terima kasih.

Mulai saat ini aku akan berusaha melakukan yang terbaik yang aku bisa—setidaknya aku akan mencoba. Suatu hari nanti, semoga aku dapat bertemu denganmu lagi atau suatu saat nanti jika aku telah menjadi orang yang lebih baik, aku akan datang padamu, dan aku akan mengucapkan terima kasih secara langsung padamu. Kau pasti akan mentertawakanku karena aku mengungkapkannya dan akupun demikian, aku juga akan tertawa, karena tidak ada yang perlu dianggap terlalu serius.

Sekali lagi, terima kasih.
Sampai jumpa suatu saat nanti.

Best regards,

Karisha Riandianti M. B., S.H.

Oleh @kriandianti
Diambil dari http://kriandianti.tumblr.com

No comments:

Post a Comment