20 January 2013

Surat #DuaHati @hannaahan dan @riirinuli


Langit Tak Pernah Sama

*surat cinta ketiga untuk @riirinuli

Selamat Malam, R..

Kali ini mungkin kita sedang menulis di bawah langit yang sama dalam rentang waktu yang berbeda.
Tapi langit tak pernah sama, R.
Kau berkreasi dengan kalimatmu saat siang, sementara aku saat malam menjelang.

Aku suka perumpamaan mu, bahkan amat menyenangkan dan dibaca terasa nyaman.
Kita, ya kita semua yang se- guru dan rajin menimba ilmu ini punya formula sama, semoga tak rusuh.
Terima kasih karena selama ini kamu telah menemaniku juga mencari dasar dari segala ilmu dan pengalaman baru.

Friendship isn't only about hearing but also listening.
Listen, i have something to tell.

Hari ini, entahlah rasanya beberapa hari terakhir ini banyak hal yang mengusikku dari rasa nyaman.
Ah ya, itu lah sesuatu yang mungkin sepagian ini sudah kita buru untuk segera memulainya.
Aku bahkan masih belum mengerti hendak mulai dari mana.
Membayangkan ke depannya saja sudah membuatku tak kuasa untuk meneruskan imaji ku.
Entahlah hari ini, masih kusimpan semangat membaraku, entah untuk sampai kapan.
Semoga tak terlalu lama aku surut, sehingga saat masa pasangku aku segera berkarya.
Semoga di saat- saat terakhir ini apa yang pernah terjadi selama hampir 4 tahun ini akan segera sempurna.
Sebentar lagi.
Yang pasti, tak akan pernah ada akhir jika tak ada yang pernah dimulai.

Sampai jumpa di tahapan hidup selanjutnya.
Kali ini mungkin kita akan mengambil jalur yang berbeda, dengan jenis penelitian yang berbeda, tapi langkah kita akan selalu sama saat bersuka, bersusah payah, dan saling menyemangati satu dengan lainnya.
Kau mulai, aku mulai.
Selamat berjuang buat mu.


Yang akan selalu menantimu dan diriku berfoto bersama menggunakan toga ber-strip oranye,
HS.

Oleh: @hannaahan untuk @riirinuli
Diambil dari: http://hannasiahaan.blogspot.com/

---

Can You Imagine?

Suratku yang ketiga untuk Hanna Suryadika

Hai kawan, kini aku sering disorientasi tanggal dan hari, mungkin kamu perlu mengingatkanku sesekali :)

I Listen to you, dear.
I can imagine about your dream and my dream, our dream. Kita berfoto bersama, di hari wisuda yang sama dengan pakaian yang sama pula. Indah dan mengharukan dibayangkan, tapi itu pasti bisa menjadi kenyataan.

Aku suka membayangkan bagaimana kehidupan kita nantinya setelah lulus. Kau pernah mengatakan ingin tinggal di Bandung, dan aku sempat berkata Bogor sebagai kota tinggalku kelak. Tapi dimulai dari sini, Kota Surakarta, kita, aku dan kamu mulai membangun identitas diri yang baru.

Ingatkan kamu akan kelakar kita tentang "bapaknya anak-anak" atau "ibunya anak-anak"? Geli rasanya membayangkannya. Kita nanti akan memiliki kehidupan sendiri dengan membangun rumah tangga. Ahh, kau pasti tau bahwa sudah banyak anganku tentang keluargaku kelak. Akupun tahu, kau juga begitu.

Menginginkan yang terbaik untuk anak kita menjadi tujuan kita bersama. Pendidikan yang terbaik, kursus yang terbaik, dan yang pasti kehidupan yang terbaik baik mereka. "Aku nanti ingin anakku les ini, les itu". Haha, sudah ada dalam benak kita saat ini, walau itu mungkin masih 5, atau 7 tahun lagi.

Kau pernah mengatakan bahwa kita (kamu, aku, ichi, momo, ayu) akan jadi wanita karir dan ibu rumah tangga yang baik. Aku juga berharap demikian. Sebagai wanita kita tak hanya ingin merawat rumah dan keluarga juga, kita punya mimpi-mimpi lain lewat jenjang karir kita. Aku juga masih mengingat jelas quotemu yang maha dahsyat "Jangan sampai kita jadi istri yang berbakti pada suami, tapi lupa berbakti pada orang tua." Akan selalu kuingat Hanna.

Selamat Berjuang buat kamu, dan kita (ayu, ichi, momo, aku, dan kamu), perjuangan kita tak akan pernah berakhir kawan :)


Surat balasan dari @riirinuli untuk @hannaahan
Diambil dari: http://ririnwahyuyw.blogspot.com/





No comments:

Post a Comment