20 January 2013

Surat untuk @twitter


Whats happening?

Itu pertanyaanmu ya? Selalu. Setiap membukamu aku ditanya seperti itu. Kamu kepo juga ya. Hehehe. Tapi aku belajar kepo dari kamu loh. Beneran deh.

Aku sih mau review aja nih. Aku pengen kamu tau gimana sejarahnya aku bisa suka sama kamu. Eh iya, dulu aku ngga cuma suka loh sama kamu. Aku suka banget. Kenapa? Karena masih ada “dia”. Ah, aku mau mention dia-pun ngga akan ngaruh. Kenapa? Aku di block! Hahaha.

Yaudahlah ya, anggep aja aku curhat. Abisnya kalo curhat di badanmu, ngga mungkin. Kamu kan Cuma nerima curhatan dalam 140 karakter aja toh? Nah. Makanya aku tulis surat ini.

Jadi ya, awalnya aku sign up iseng aja. Trus aku perhatiin gimana caranya mainin kamu. Oh ternyata gitu doang. Lalu aku mulai nemuin beberapa temenku yang udah sign up. Follower aku dikit sih. Tapi semuanya nyata. Dan ngga ada yang lebay berdrama :p

Aku juga nemuin banyak artis-artis, penulis-penulis favorit, dan beberapa temen lama (termasuk “dia”) yang ternyata asik juga diikutin kicauannya. Bahkan ada beberapa akun yang bener-bener ketemunya di timeline, dan masih keep contact sampe sekarang. Yang paling penting sih akun-akun lucu maupun garing yang kadang aku follow cuma gara-gara dia bisa bikin aku ketawa aja.

Kamu kayak media serba ada gitu ya. Aku bisa tau apa aja hanya dengan menggeser jempol. Yang lucu-lucu, galau-galau, gombal-gombal, romantic-romantis, horror-horror, berita terkini, aplikasi terbaru, bahkan jenis makanan dan restoran yang sedang happening-pun aku bisa tau.

Lalu “dia” muncul. Aku suka. “Dia” ngga. Seketika itu juga istilah “PHP, galau, gombal, stalking, kepo, pencitraan, …. dan lain-lain” menjadi berkembang biak di kepalaku. Kamu yang bikin aku jadi kepo. Kamu yang bikin aku pengen stalking. Kamu yang bikin semua jomblo galau di malam minggu. Kamu yang ketika hujan banyak orang berpuisi tentang kangen. Ah, kamu kan penyebab semua ini.

Tapi tenang aja. Aku tetep suka kamu. Dibalik itu semua banyak kok manfaat kamu. Terutama kalo yang menggunakanmu adalah orang-orang bijak dan mau berbagi. Aku jadi ngerti tentang ini-itu. Paham ini-itu.Iya. Semuanya berkat kultwit. Dan yang lebih penting lagi, aku nemuin akun yang suka ngadain proyek nulis! Aaaaaak! Sukaaaaaa!

Dan iya. Sekarang aku cuma suka sama kamu. Ngga suka banget. Hehe. Terimakasih ya twit! Kalo ngga ada kamu mungkin aku udah mati bosen sama f***book. Mungkin pada masanya pun kamu akan tergantikan. Tapi kuharap tidak sekarang. Karena aku masih suka kamu. Walaupun kamu selalu nanya “whats happening?” dan aku pengen jawab “nothings happening but you”. Uwuwuwu :*


Oleh 
Diambil dari http://leletrash.tumblr.com/post/40901158209/surat-untuk-twitter

No comments:

Post a Comment