Hai, Kamu..
Surat ini kali pertama aku kirimkan setelah pertemuan kita kemarin lusa, entah mengapa rindu ini terburu-buru merangkulku, seolah tiada hari esok baginya untuk memeluk dari belakang. Sepertinya wajar saja aku merindukanmu begitu cepat, tidak ada celah bagi alasan untuk meniadakan rindu. Aku rindu setiap tawa kita, rindu berbagi cerita, rindu bermain bersama Brily. Apa kabar si ganteng? Dia begitu pintar di mataku, begitu hebat, dan begitu beruntung memilikimu. Aku sempat tersenyum ketika Brily memakan makanan pesananya, ketika dia mengatakan “makanannya ngga seenak masakan mommy”, tetiba aku membayangkan betapa enaknya masakanmu. Ly, kamu ingin berjanji? Nanti ketika kita bertemu aku ingin mencoba masakanmu, merasakan betapa kau lihai menjodohkan bumbu pada masakanmu. Aku ingin kamu masak makanan Makasar, apapun makanan yang kamu bisa masak mengenai kota yang terkenal dengan Coto Makasar-nya.
Oh iya, hayo tebak, aku menulis surat ini dimana? Aku menulisnya coffee shop tempat kita bertemu, tepat di meja kita menghabiskan pertemuan singkat selama beberapa jam, tepat di bangku yang pernah kamu duduki, dan sesaat setelah mengantarmu ke bandara yang mengharuskan kita berpisah sesaat. Rindu ini semakin mengental bersama secangkir caffeine yang baru saja aku pesan. Bibir ini di paksa tersenyum menahan rindu, tertawa mengingatmu juga Brily sedangkan hatiku mengisak tangisnya diam-diam dalam bisunya.
Ly, jaga kesehatanmu juga Brily. Jangan terlalu stress mengurus kerjaan hingga kamu lupa jadwal makan. Kemarin aku melihatmu semakin kurus dan wajahmu agak pucat, mungkin itu karena kerjaanmu yang terlalu banyak di tambah kesibukanmu mengurus rumah. Ly, jangan lupa minum vitamin dan banyak minum air putih. Kalau libur, usahakan istirahat di rumah. Kamu bisa main dengan Brily sambil menyalurkan hobi melukismu. Aku tidak hanya ingin melihatmu cantik, tapi juga sehat.
Di Jakarta-ku kini lengan waktu sudah memeluk pukul 22:22. Aku suka empat angka kembar itu, mitosnya jika kita melihat empat angka kembar dalam waktu itu artinya ada seseorang yang merindukan kita. Aku harap itu kamu, dan jika kamu melihat juga sudah pasti itu aku yang merindukanmu. Sepertinya segurat suratku kali ini sampai di sini saja, esok sudah hari senin dan kita kembali disibukan oleh aktivitas dan rindu yang menumpuk. Aku harap kamu menyempatkan waktumu untuk menuliskan balasannya.
~Aku..
Surat balasan dari @LelhyArief
Hey, Kamu..
Terima kasih sudah mengingatku dan menuangkannya dalam sebuah surat. Kamu mungkin tahu aku tersipu membacanya, namun yang terjadi saat ini bukan hanya tersipu namun serasa melayang, mungkin meja kantorku menertawakanku saat ini, senyumku menunjukkan bertapa senangnya aku membaca suratmu. Senyumanku membuka hari dan membuatku lebih semangat memulainya. Jika memang senyum itu ibadah, mungkin saat ini pahalaku berlipat ganda. Karena senyum ini tulus, Senyum penuh arti.
Fer, aku bisa merasakan detik demi detik waktumu di lalui tanpa aku. Berat ya? Pun aku sama beratnya, namun kusimpan rindu ini untuk hari yang lebih indah. Yang kubayangkan hanya kamu, aku dan Brily.
Aku bahagia ketika kau memuji masakan yang aku buat untukmu, kubumbui dengan rempah cintaku. Dan yang lebih membuatku bahagia, saat kau melahapnya tanpa satu katapun. Ingat waktu aku memasak spaghetti kesukaanmu, karena terburu-buru, aku tahu mungkin sedikit lebih pedas dari biasanya, namun kamu melahapnya dengan penuh cinta. Piring pun kosong, tersisa hanya senyumanmu yang menyiratkan sebuah pujian yang mungkin hanya aku yang bisa mengerti.
Terima kasih, kamu telah mengajarkanku untuk tersenyum dengan tulus. Setiap perbuatanmu selalu membuat wajah ini menarik garis bibirku begitu lebarnya. Jika air mata aku biarkan jatuh, yang ada hanya air mata kebahagiaan dan hanya kamu yang aku perbolehkan menghapusnya dari pipiku.
Kamu juga, jaga kesehatan. Aktivitasmu cukup sibuk lebih dari aku, bahkan kamu bisa bekerja hingga larut. Ingat aku, sesibuk apapun kamu.
Ingat kita, ingat senyumku ― senyum kita.
Ingat kita, ingat senyumku ― senyum kita.
Kini saatnya aku mulai kerja, mungkin saat ini kamu masih di rumah. Semoga harimu menyenangkan.
~ Aku..
oleh @PenjahitHuruf dan @Lelhyarief
diambil dari http://penjahithuruf.wordpress.com/
No comments:
Post a Comment