31 January 2013

Teman


Hai teman

Terima kasih menemaniku siang dan malam.
Terima kasih selalu ada disaat aku membutuhkan.
Terima kasih membuatku tak pernah merasa sendiri.
Terima kasih untuk menampung air mata dan gelak tawa.

Kita memang sering berbeda pendapat. Aku tahu, akulah yang keras kepala. Kau selalu akhirnya mengalah, dan aku akhirnya sadar kesalahanku.

Aku bersyukur sekali kau dulu tak pernah pergi dariku, tidak seperti kebanyakan teman lainnya, kau pergi hanya saat aku tak ingin ada kamu. Kau sangat pengertian.

Aku sering membanggakanmu pada teman-teman lainku yang tak pernah setia. Aku ingin mengenalkanmu pada mereka. Tapi kenapa mereka selalu mengerutkan kening mereka. Kadang aku dianggab gila. Mungkin mereka tidak percaya, di jaman seperti ini, aku masih punya teman sepertimu.

Tapi aku menjadi ragu, setiap mereka bersamaku, mengapa kau tak pernah ada di sana? Apa kau malu pada mereka? Apa kau merasa tak nyaman? Aku bahkan mau kehilangan mereka dan hanya mempunyai satu teman. Kamu.

Mereka tidak juga mengerti, walau aku coba jelaskan berkali-kali. Mereka bilang kau tak pernah ada. Mereka bilang kau hanya hayalanku. Mereka bilang kau hanya imaji. Aku tahu mereka iri.

Sampai hari ini, kau telah lama pergi, mungkin mereka menyakitimu. Tapi aku selalu menyayangimu.

- teman nyatamu -

Oleh @ulansabit
Diambil dari http://punyaulan.wordpress.com/

No comments:

Post a Comment