kepadamu,
Apapun yang kutuliskan dalam surat ini semoga kamu dapat memahaminya dengan bijak. Tentang aku yang iri denganmu, tentang kamu yang selalu dijadikan utama dalam setiap kesempatan. Sejujurnya, aku merasa dijadikan pelengkap dengan segalanya yang diberikan kepadamu.
Kita memang kembar, namun dengan perlakuan yang beda. Aku pernah berdoa agar mendapatkan perlakuan sama denganmu, malamnya aku bermimpi. Mimpinya sangat buruk sekali, hanya ada aku sendiri dan melakukan tanggungjawabku sendiri. Sungguh itu adalah hal tersulit yang kulakukan, aku kalang kabut.
Setelahnya aku sadar, bahwa kita tercipta sama bukan untuk berkompetisi tapi untuk melengkapi. Aku adalah pengingat dan penyemangatmu tentang banyak hal dan kamu melakukan segalanya untuk ingatan-ingatan yang tersemat. Akhirnya, selamat saling melengkapi, tangan kanan.
dari,
tangan kiri
oleh @sedimensenja
diambil dari http://sedimensenja.wordpress.com
No comments:
Post a Comment