31 January 2013

Kamu, Calon Imamku...


"Jika namamu yang tertulis di Lauhul Mahfudzku, niscaya rasa cinta itu akan Allah tanamkan dalam diri kita."

Assalamualaikum, calon suamiku...
Apa kabar kamu? Bagaimana pagimu? Tidakkah kamu lupa untuk subuh berjamaah? Semoga tidak :) Jangan lupa pula untuk sarapan sebelum mengawali harimu. Perut yang kosong tidak baik untuk beraktifitas. Makanlah seadanya dulu, kelak aku akan membuatkanmu sarapan setiap paginya. Jangan khawatir dengan masakanku, kelak masakanku lah makanan favoritmu. Bekerjalah dengan semangat! Dengan penuh ikhlas hingga semua tidak akan terasa berat. Jangan lupa untuk menyempatkan Dhuha, sisipkan namaku dalam tiap doamu.

"Tugasku bukan mencari dirimu, tetapi mensolehkan diriku."

Aku? Disini aku baik-baik saja. Aku pastikan aku menjaga diriku dengan sebaik-baiknya. Kamu tidak perlu khawatir, Allah selalu hadir untuk menjagaku. Pagiku juga indah, hanya saja aku bahkan sudah merindukan subuh berjamaah denganmu. Setiap pagi aku juga sarapan dengan baik, ya walaupun memang bukan masakanku, tapi aku selalu belajar untuk mengingat rasa dari setiap makanan itu. Jadi, kelak aku bisa membuatkannya untukmu. Oh ya, kamu tau? Aku selalu berangkat pagi-pagi buta untuk bekerja. Tapi tidak perlu cemas, aku menyukainya. Udara pagi begitu menyejukkan. Calon imamku, sama sepertimu yang akan selalu menyisipkan namaku dalam doamu, aku juga akan melakukan hal yang sama. 

"Wahai seseorang yang telah tertulis dalam Lauhul Mahfudzku, imamku, dan ayah dari anak-anakku dalam perjalanan hidupku nanti. Aku percaya kau sedang memperbaiki dirimu, membolehkan dirimu untuk menjadi imam kepada tulang rusukmu dan buah hatimu kelak."

Kamu, apapun yang sedang kamu lakukan, aku percaya semua itu akan membawamu menjadi pribadi yang lebih baik. Karena aku pun sedang melakukan hal yang sama. Biarlah waktu menemukan kita dalam sebaik-baiknya waktu. 

Kamu, siapapun kamu, semoga kamu bukanlah orang yang pernah menorehkan luka dalam hatiku. Karena aku percaya sesuatu yang baik harus diawali dengan baik. Mari kita mulai sejarah kita dengan indah, dalam sebaik-baiknya perasaan.

Kamu, dimanapun kamu berada, aku yakin selalu ada Allah di hatimu. Dengan begitu aku bisa percaya, aku menunggu orang yang tepat. Di sini, di hatiku, akan aku pastikan selalu ada Allah di dalamnya. Hingga kelak kita bisa berjumpa dalam alasan yang sama yaitu mencintai-Nya.

Kamu, calon imamku...
Jangan tergesa-gesa untuk menemukanku. Persiapkanlah dirimu dengan sebaik-baiknya, karena kamu adalah jalanku menuju surga. Aku pun tidak akan tergesa-gesa untuk menemukanmu, aku akan mempersiapkan diriku dengan sebaik-baiknya, agar kelak aku mampu menjadi pemberat pahalamu di hari akhir. Sekarang yang perlu kita lakukan adalah menutup rapat-rapat pintu hati kita untuk orang lain. Hingga pada saatnya tiba, hatimu akan menjadi kunci untuk hatiku. Begitu pun sebaliknya.

Dari, aku yang menunggumu dihari pernikahan kita.

Calon Istrimu.


Ditulis oleh : @ddLylaa
Diambil dari http://dnqifthi.blogspot.com

No comments:

Post a Comment