Kepada Arief, cinta yang takkan pernah bisa.
Ini sesungguhnya kesedihan. Karena kamu
adalah cinta yang pertama. Karena kamu adalah yang pertama,
mengenalkanku tentang air mata. Tentang senyum dan canda yang terasa
ringan. Tentang bahagia yang menggebu. Dan tentang segalanya yang jika
kuingat akan memancing kesedihan.
Cinta ini tidak akan pernah bisa.
Karena kita adalah dua sisi yang berbeda.Adajutaan jarak yang membentang
dan sulit untuk disebrangi. Dan percuma jika hanya aku yang mencoba.
Karena kamu hanya akan berjalan lebih jauh sementara aku dengan susah
payah mengejarmu. Tidak bisa. Terlalu jauh. Terlalu sulit.
Aku benci mengingat kamu. Aku benci
merasakan tekanan panas dari mataku ketika menulis ini. Tapi kamu pernah
menjadi yang aku cinta. Dan di sinilah aku. Menulis segala yang aku
harap kamu ketahui dengan sisa keteguhan hati.
Sekarang kamu di mana? Beberapa kali
kita bertemu dan aku benci karena harus menekan sesak untuk mengabaikan
kamu. Karena sekali melirik, jurang pemisah itu muncul di pelupuk
mataku, dan kamu terlihat seperti titik kecil yang mustahil.
Aku lelah. Tidak bisakah kita bertemu di
tengah dan bicara dengan pantas? Tidak bisakah kamu menoleh sejenak dan
melihat, aku ada disana. Sedang menyeret langkahku mengejar kamu? Aku
disana, Rief.
Tapi kamu tidak pernah menoleh. Kamu
tidak pernah melirikku bahkan sedikitpun. Karenanya aku kehabisan
tenaga. Aku menyerah setelah aku berjuang dan kamu tak kunjung datang.
Kuharap kamu menjadi pria yang lebih
baik dari sekarang. Sedih melihat kamu keluar dari jalurmu. Kamu
seharusnya punya masa depan yang lebih baik, bergaul dengan lebih baik,
bertemu dengan wanita yang baik, melewati hari-harimu dengan lebih baik.
Sekarang kita semakin jauh. Dan jika aku
memaksakan diri, aku akan jatuh. Oleh karena itu aku tulissuratcinta
ini. Karena cinta itu memang pernah ada untuk kamu. Tapi dia tidak
pernah sampai dan aku sadar, rasa ini tidak akan pernah terjadi. Cinta
ini tidak akan pernah bisa.
With Love,
Anjani
Oleh @anjanif Sumber: http://anjanif.tumblr.com
No comments:
Post a Comment