Yang terhormat orang tua.
Kalian tak juga bisa terlepas dari salah sepertinya.
Hidup cukup lama, diasah lebih keras.
Bukankah luka telah banyak menggores?
Tidakkah membuka mata?
Yang terhormat orang tua.
Kalian berbuat banyak dosa dan berpongah dihadapan kami, pembelajar.
Belum sakitkah perut dengan terlalu banyak asam dan garam?
Sebaiknya, keluarkan saja lewat belakang, diam-diam.
Karena jika dari mulut, hanya akan buat kami muntah.
Yang terhormat orang tua.
Kalian masih bodoh juga ya?
Kami anak-anak kalian lebih bodoh lagi.
Kami membela mentah-mentah kebodohan kalian.
Sementara kalian menyalahkan mentah-mentah umur kami.
Dewasa kita jauh dari umur. Mengapa mengaitkan?
Yang terhormat orang tua.
Kami pun akan sampai pada jejak, dimana sekarang kalian berdiri.
Lalu apa yang kalian sombongkan?
Lagi-lagi waktu.
Yang terhormat orang tua.
Selayaknya hormat dan cinta tak pernah berpisah.
Kalian mencintai kami sepanjang kehidupan .
Sebagaimana kami membela kalian sepanjang dunia kami.
Oleh: @ulansabit Sumber: http://punyaulan.wordpress.com
No comments:
Post a Comment