21 January 2013

Surat Cinta, Tapi Aku Benci Kamu


Dear kulitku,

Pertama-tama aku ingin minta maaf. Maaf karena aku benci. Sebenci bencinya benci. Padamu. Aku benci karena warnamu tidak secerah dan seindah orang lain—nyaris hitam. Aku benci selalu terlihat jelek karenamu. Aku benci ketika aku terlihat kampungan hanya karena kamu—kalau aku kampungan, terus orang-orang yang menulis b3g1n1 namanya apa?—Benci sekali.

Yang paling membuatku benci padamu adalah saat aku berkenalan dengan lelaki lewat jejaring sosial, kami sudah akrab, aku sudah nyaman, namun waktu bertemu langsung ia malah menjauhiku karena kamu. Lalu waktu aku berfoto dengan teman-teman. Mereka tampak cantik dengan senyumnya masing-masing. Namun aku tampak buruk karena kamu.

Juga waktu aku memakai camera360 untuk berfoto yang memberikan efek putih padamu, lalu menjadikan foto itu sebagai ava twitter—serius! Aku mendadak cantik dengan efek putih itu!—banyak orang menghujat. Ingat sekali aku bagaimana aku mendapat #kode:
“Duh kalo item ya item aja nggak perlu main edit!”
“Ceilah cantik banget. Situ jago potosop ya? J
“Di ava doang cantik. Aslinya bikin ilfil buset”
Oke. Mengingat semua #kode itu membuatku makin membencimu.
Atau saat aku memang sengaja berusaha lebih cantik karena akan bertemu lelaki yang ku suka, lalu seseorang menyeletuk,
“Ya ampuuun! Itu bedaknya udah tebel banget kayak wedges-nya Syahrini.”
Padahal aku bersumpah. Aku bahkan tidak punya bedak di rumah. Emm... mungkin sedikit lightening cream yang sebenarnya tidak memberikan efek berarti padaku. Tapi itu kan beda dengan bedak!

Yang paling sakit itu, keluargaku sendiri juga menghinaku gara-gara kamu. Karena aku tidak bisa secantik ibuk dengan kulitnya yang cerah, bibirnya yang tipis, hidungnya yang mancung seperti orang arab, rambutnya yang bergelombang menggemaskan, dan tingkah laku kalem layaknya ibu-ibu baik hati dalam dongeng. Mungkin semua orang akan berpikir bahwa dukun yang membantuku melahirkan—FYI aja nih, aku lahir di dukun. Benar-benar anak yang kurang beruntung—telah menjual anak asli ibuku yang cantik jelita seperti Cinderella dan menukarnya denganku, spesies terbawah kaum amborigin. Kalau itu benar-benar terjadi, sepertinya bagus juga untuk dijadikan skrip sinetron. Oke. Fokus.

Aku benci karena kamu susah dibuat cantik. Produk-produk yang menjanjikan kulit putih itu nyatanya cuma omong kosong! Aku sudah memakainya nyaris berlebihan tapi nyatanya tidak ada perubahan. Terkadang tergiur juga dengan cara instan teman-temanku yang bernasib sama namun memiliki uang lebih, dengan injeksi pemutih. Yaah... sayangnya aku tidak dianugerahi uang lebih. Jangankan injeksi pemutih. Uang kas kelas saja jarang kulunasi.

Karena semua ini, aku malah jadi anak durhaka. Aku malah mempertanyakan keadilan Tuhan. Kenapa anak baik-baik dan setia sepertiku malah jelek? Tetapi gadis-gadis yang sukanya mempermainkan hati pria malah diberi kulit bagus dan kecantikan mempesona? Kenapaaa? Aku tidak habis pikir.

Sampai pada akhirnya suatu hari internet mengenalkanku padanya, Lizzie Velaszquez. Yang katanya gadis terburuk di dunia. Menderita kelainan sehingga tubuhnya tidak bisa menyerap sari-sari makanan. Pernah hampir bunuh diri karena keadaanya. Namun kini ialah inspirasi setiap wanita di dunia. Memotivasi wanita untuk merasa cantik apapun adanya. Ia tetap percaya diri meskipun setiap hari berfoto dengan model-model cantik. Ia tetap percaya diri meskipun mendapat julukan wanita terburuk di dunia. Kepercayaan dirinya itu membuatnya terlihat cantik, apapun kondisinya.

Lalu kuatur lagi cara pandangku dari awal. Tidak ada wanita jelek di dunia ini, selama dia bersugesti bahwa dia cantik. Tidak ada yang cacat dari pemberian Tuhan, selama kita mau mensyukurinya. Yang membuat seorang wanita terlihat cantik adalah hatinya yang bening, senyumnya yang tulus, tuturnya yang anggun. Kalau kata orang keren itu namanya innerbeauty :)

Jadi boleh dong kalau sekarang kukatakan bahwa aku sayaaang padamu, kulitku? Karena Tuhan telah menciptakanmu tanpa cela. Karena sekarang aku merasa akulah wanita tercantik di dunia. 

Salam cinta, 

Pemilikmu yang baru tahu bagaimana cara bersyukur



oleh @tullatul
diambil dari http://gulajawadua.blogspot.com/

No comments:

Post a Comment