21 January 2013

Kairos


Kepada Sang pengatur waktu,

Hari ini aku belajar untuk tidak terlalu banyak meminta. Aku belajar untuk lebih banyak memberi, mensyukuri dan menerima apa yang telah diberi. Ya, setelah Tuhan akhirnya menyadarkanku dengan berbagai jenis pilihan perjalanan yang telah terlewatkan.

Aku pernah begitu kesal menunggu sampai akhirnya hanya tersisa berjejal kecewa yang menggumpal. Hingga akhirnya aku tahu, menunggu adalah media pelatih hati agar segera semakin mendewasa. Aku pun pernah begitu mempertanyakan sebuah gerak waktu, mengapa bisa-bisanya terlalu cepat mengubah suasana hati. Terlalu cepat mengubah yang ada menjadi tiada, atau yang tiada menjadi ada. Terlalu cepat menyuguhkan hal-hal yang tak biasa hingga mengubah debar yang ada menjadi datar yang menghilangkan segala rasa. Aku pernah menanti-nanti datangnya pilihan hati hingga membuat aku menjadi seorang pemerhati sejati. Aku pun juga pernah menjadi pemerhati mula-mula sampai seseorang tiba dan segala yang terlalu cepat mengendurkan makna cinta.

Semuanya menitik beratkan peran pada sang waktu. Kini aku tahu, sesuatu yang terlalu memang tidak baik untuk menjadi milik. Kini aku sadar, jika beberapa jenis yang berlawanan datangnya dulu adalah sebuah pelajaran buatku. Untuk lagi-lagi tak mengira-ngira terlalu cepat bahwa ini cinta. Tak menaruh hati kepada yang teryakini sebagai pilihan hati tanpa hati-hati. Karena kini segala yang bersangkutpautan dengan hati akan kuserahkan kepada Sang pengatur waktu. Aku hanya ingin menantikan Kairos itu. Aku hanya ingin menantikan waktunya Tuhan yang datang sebagai suatu ketetapan tujuan yang telah dipilihkan.

Maka aku menenun seluruh percaya bahwa jika Dia yang mengatur segalanya, hidup dan percintaanku akan baik-baik saja. Tidak ada yang salah, tidak ada yang perlu ditakutkan ketika hidup kita berada di dalam Kairos Tuhan.


Oleh @Lovepathie
Diambil dari http://lovepathie.tumblr.com/post/41002623037/kairos

No comments:

Post a Comment