04 February 2013

Surat untuk Tuhan

Kepada Tuhan, dengan hati dag-dig-dug-ser.

Tuhan, aku tak akan menanyakan kabar-Mu. Karena 5 kali sehari aku telah mencurahkan segala isi otak dan hatiku pada-Mu, melalui sholat, tentu saja.

Tuhan, maafkan aku. Aku terlalu sering mengeluh karena banyak hal yang tak sempurna dihidupku. Bersediakah engkau memaafkan aku?

Tuhan, apakah engkau menyayangiku dengan tulus? Kau berjanji takkan meninggalkanku? Ah, maafkan aku, sekali lagi. Aku meragukan kasih sayang-Mu terhadapku.

Tuhan, tolong. Peluk aku. Peluk aku yang erat, Tuhan. Aku kedinginan karena masalah hidup yang mertubi-tubi membekukan hatiku.
Aku sangat takut. Takut kau meninggalkanku. Takut aku tak mempunyai tempat bersandar (lagi).

Tuhan, setelah kau memelukku, apa kau akan melepasku begitu saja jika aku berbuat satu kesalahan besar? Tolong jawab, Tuhan. Apa kau akan tetap memaafkan dan memelukku?

Aku sangat perlu jawabanmu secepatnya, Tuhan. Agar aku bisa bercerita pada seorang pria terakhir, bahwa Engkau juga masih mau memaafkan dan memelukku walau aku telah melakukan satu kesalahan besar.

Lantas, mengapa pria terakhirku tak bisa memaafkan dan memelukku lagi?


Dariku, manusia yang kurang rajin bersyukur.


oleh @sekarrlaras
diambil dari http://wanitasetengahedan.blogspot.com

No comments:

Post a Comment