Hai papa ..
Lama tak ada sapaan "bro, sedang apa?" di chat BBM ku. Papa sehat-sehat aja, kan? Bukannya aku tak mau menyapa duluan, aku cuma tak bermaksud mengganggu konsentrasimu dalam hal apapun. Walau terkadang aku rindu.
Oh ya pa, aku baru aja selesai ujian semester, dan sekarang lagi liburan selama 3 minggu. Ada waktu sebentar gak buat ketemu? Satu jam aja pun gak apa, biar kutentukan hari dan jamnya. Masalah tempat, kita ke tempat biasa. Warung sop di simpang empat kota kita. Biar kali ini aku yang bayarin papa, dari sisihan uang jajanku.
Kemarin siang aku lihat mobil sedan-mu yang kilap melaju kencang melintasi jantung kota. Kenapa terburu-buru? Aku tak mau papa kenapa-kenapa hanya karena urusan dunia. Aku sekilas memperhatikan arah tujuanmu di bawah terik matahari lampu merah jam 2 siang. Tapi aku tak berani melambaikan tangan agar kau melihatku, aku takut, ada orang lain di dalam sana dan kau akan mengatakan siapa aku. Aku yang sekarang menjadi masa lalumu.
Sebenarnya aku juga ingin mengunjungi bekas gubuk kita bersama dulu, tapi papa pasti mengerti keadaannya yang udah gak sama dengan 5 tahun lalu. Aku menghargai sikapmu yang tak pernah menyinggung soal mereka, yang hanya akan memancing emosiku untuk berkata kasar akan apa yang engkau lakukan terhadap wanita yang sangat ku sayangi, mama.
Tapi sudahlah, tak ada yang perlu disalahkan atas semua kejadian ini. Semoga kita berbahagia dengan masing-masing cara yang telah Tuhan berikan. Aku tak menuntut banyak hal, semua adalah hak-mu atas kebahagiaan yang kau pilih sekarang. Karena dalam waktu yang singkat kemarin, kita pernah mengukir tawa kebahagiaan dalam satu gubuk sederhana.
Semoga papa sehat selalu, dan tak melupakan Tuhan karena kesibukanmu. Semua demi kebaikan papa. Aku, hanya bisa mendoakanmu saat terlarut dalam kalimat Ilahi, di atas sajadah-ku.
oleh @rahmanwahyuu
diambil dari http://rahmanwahyu.blogspot.com
Lama tak ada sapaan "bro, sedang apa?" di chat BBM ku. Papa sehat-sehat aja, kan? Bukannya aku tak mau menyapa duluan, aku cuma tak bermaksud mengganggu konsentrasimu dalam hal apapun. Walau terkadang aku rindu.
Oh ya pa, aku baru aja selesai ujian semester, dan sekarang lagi liburan selama 3 minggu. Ada waktu sebentar gak buat ketemu? Satu jam aja pun gak apa, biar kutentukan hari dan jamnya. Masalah tempat, kita ke tempat biasa. Warung sop di simpang empat kota kita. Biar kali ini aku yang bayarin papa, dari sisihan uang jajanku.
Kemarin siang aku lihat mobil sedan-mu yang kilap melaju kencang melintasi jantung kota. Kenapa terburu-buru? Aku tak mau papa kenapa-kenapa hanya karena urusan dunia. Aku sekilas memperhatikan arah tujuanmu di bawah terik matahari lampu merah jam 2 siang. Tapi aku tak berani melambaikan tangan agar kau melihatku, aku takut, ada orang lain di dalam sana dan kau akan mengatakan siapa aku. Aku yang sekarang menjadi masa lalumu.
Sebenarnya aku juga ingin mengunjungi bekas gubuk kita bersama dulu, tapi papa pasti mengerti keadaannya yang udah gak sama dengan 5 tahun lalu. Aku menghargai sikapmu yang tak pernah menyinggung soal mereka, yang hanya akan memancing emosiku untuk berkata kasar akan apa yang engkau lakukan terhadap wanita yang sangat ku sayangi, mama.
Tapi sudahlah, tak ada yang perlu disalahkan atas semua kejadian ini. Semoga kita berbahagia dengan masing-masing cara yang telah Tuhan berikan. Aku tak menuntut banyak hal, semua adalah hak-mu atas kebahagiaan yang kau pilih sekarang. Karena dalam waktu yang singkat kemarin, kita pernah mengukir tawa kebahagiaan dalam satu gubuk sederhana.
Semoga papa sehat selalu, dan tak melupakan Tuhan karena kesibukanmu. Semua demi kebaikan papa. Aku, hanya bisa mendoakanmu saat terlarut dalam kalimat Ilahi, di atas sajadah-ku.
oleh @rahmanwahyuu
diambil dari http://rahmanwahyu.blogspot.com
No comments:
Post a Comment