04 February 2013

Rindupun Lelah


Aku tak tahu harus menulis apa lagi, permainan aksara ini cukup menguras pikiran dan hati. Terlalu banyak yang aku tuliskan tentangmu, tentang kita, tentang harapan, dan juga mimpi. Nyatanya, kau lebih dari sekedar aksara. Kau lebih dari sekedar nyata meskipun maya di pelupuk mata. Kau lebih dari sekedar paragraf-paragraf atau rima-rima yang mengalun indah.

Sayang, seperti halnya aksara yang mengalir dari jemariku yang lelah. Rindupun, ia lelah mengaduh kepada semesta. Ia hanya butuh pelukan agar tak terlalu lama berjeda.

Bagaimana keadaan hatimu sekarang? Ah, aku tak butuh jawaban. Aku hanya butuh kau datang dan kita berpelukan, tak peduli di bawah hujan atau senja yang muram.

Datanglah kapanpun kau mau, sayang. Aku masih di tempat yang sama, dengan hati yang sama, dan kau masih bersemayam indah di dalamnya.

Tertanda,

Rindu yang lelah.

Oleh @iddailiyas
Diambil dari http://iddailiyas.tumblr.com

No comments:

Post a Comment