:)
Kepada kamu, si pencuri hati. *kedip cantik* :p
Apa kabar hari ini, sayang? Capek? Sibuk? Ah, pastilah. Untuk apa juga aku menanyakannya ya? Oke, anggaplah itu kalimat basa-basi yang sebenarnya berbunyi, “aku rindu..” :’)
Terima kasih untuk surat terakhirmu. Walau jujur, aku sempat pusing sebentar, tapi akhirnya bisa terbahak juga setelah mengetahui hal inti yang ingin kamu sampaikan dari surat itu. Kamu, curang. Mengelabuiku dengan tulisan acakadut itu! Huh. >,<
Heemm.. bangga memiliki apa yang kamu punya? Kamu menyebutkan ibumu.. dan aku. Sehebat itukah keberadaanku? Ah kamu jangan berlebihan, sayang. Aku tidak pantas diposisikan seperti itu. Karena aku bahkan belum melakukan apapun untukmu.
Ohya, aku boleh minta sesuatu? Kamu kan sudah berjanji akan selalu menjaga kesehatan kan? Kalau begitu, bisa kan mengurangi 2 cangkir kopi seharinya, dari porsi biasamu? Semua demi kesehatan jantungmu. Hei, di jantungmu.. masa depanmu berdetak. Menyayangi jantungmu, sama dengan menyayangi ibu dan masa depanmu. Bisa? Kalau kamu menyanggupi, aku akan sangat berterima kasih dan akan benar-benar menjadi berarti sebagai wanita yang kamu sebut penyembuhmu. Bisa kan ya? Ayolah, sayang. Kepalamu tidak akan berubah mengeras hanya karena permintaan kecil ini, kan? Kamu yang bilang loh, kalau kamu sudah menanggalkan ego yang selama ini kamu jadikan baju. Ingat? Berarti, egois sama kesehatan sendiri ga boleh dong? Berarti aku ga salah kan, meminta ini padamu? Ayolah sayang, kamu pasti bisa. Jangan lupakan resolusi 2013mu, untuk hidup lebih sehat. YAYAYAYA?????
Yaudah, itu aja deh dulu. Aku sih bukan bermaksud ingin mengatur ini dan itu ya. Aku juga sadar, aku tidak memiliki kapasitas apapun untuk mengaturmu. Aku hanya mengingatkanmu.. kesehatanmu. Kesehatanmu itu penting. Setidaknya saat ini, untukku. Selebihnya..., the choice is yours, baby!
Kwek you. :p
oleh @siitiikaa untuk @bagusbaron
diambil dari http://tikazefanya.blogspot.com
No comments:
Post a Comment