Selamat siang, tanpa menanyakan kabarmu pada saat membaca surat ini, aku tahu kamu sedang kurang baik. Aku hanya berharap, hari-hari berikutnya kamu akan semakin baik.
Sebelumnya, aku minta maaf karena beberapa jam ke belakang otakku melukaimu berkali-kali, menaburkan duri tajam, dan merobek-robek hingga kau kesakitan.
Maafkan… Maafkan…
Hati, mungkin kamu bosan dengan semua ini, bosan dengan sakit yang sama berulang-ulang, tak sekali atau dua kali kamu rasakan ini. Aku jahat padamu? Iya. Harusnya aku tak pernah mengorbankanmu demi kebahagiaan yang aku sendiripun tak tahu, bisa ku dapat atau tidak.
Hati, mungkin kamu bosan dengan semua ini, bosan dengan kata maafku berkali-kali, bosan dengan ampunan bertubi-tubi, tapi sedikitpun aku tak pernah memperbaiki kesalahan. Aku tetap berdiri di tempat yang sama, duduk di bangku yang sama, tetap di sana menunggu sebuah ketidakpastian.
Hati, mungkin kamu bosan dengan semua ini, bosan dengan pengharapan yang itu-itu juga, bosan dengan keinginan yang tak kunjung terpenuhi, tapi sedikitpun aku tak pernah berhenti berlari mengejar, tak pernah sedikitpun mundur, tetap menggenggam erat harapan itu.
Hati, sekarang… aku hanya ingin kamu sedikit untuk lebih mengerti lagi, memaklumi lagi, menahan lagi, dan tentu menguat lagi. Aku ingin membahagiakan kamu, dengan caraku sendiri.
Sekian suratku, semoga kamu segera sembuh dan kembali tersenyum.
Ditulis oleh : @dentiZTY
Diambil dari http://notlurking.com
No comments:
Post a Comment