02 February 2013

Untuk Kamu di Gedung Seberang


Hari ini berjalan seperti biasanya. Tak ada yang istimewa. 
Tetapi, tiba-tiba aku teringat dengan kamu. 
Kamu yang selalu mengisi 5 hariku dalam seminggu.
Kamu yang selalu memenuhi ruang otakku yang sudah penuh dengan memori.
Kamu yang selalu menguji kesabaran dan energiku.
Kamu yang selalu mengambil perhatianku dari manusia yang lain.
Kamu yang selalu mengisi mimpiku dengan teriakan dan penolakanmu.
Kamu yang selalu melanggar setiap aturan yang kuterapkan.
Kamu yang selalu tidak suka dengan segala keputusanku.
Kamu...kamu...
Habis sudah kata-kata untuk menggambarkan peperangan kita dulu.

Hari ini aku nyatakan bahwa aku selalu ingat jika melihat ada manusia yang bertingkahlaku sepertimu. Ada rasa rindu (entahlah) menjalar di relung hati. Rasanya hangat tapi mencekam. Ah! Aku rindu 'berperang' denganmu. Aku rindu bernegosiasi dengan keinginan kerasmu. Aku rindu membuat kesepakatan denganmu bahwa apa yang kau lakukan itu melukai perasaan temanmu (juga aku). Aku rindu membahas sikap-sikap baik sekaligus sikap burukmu. Aku rindu melihatmu menjalani konsekuensi yang kamu sepakati. Bahkan, aku rindu ketika kamu menangis karena kamu merasa diabaikan oleh temanmu. Hatimu sebenarnya peka. Hanya saja, lingkungan membuatmu menjadi begitu gengsi untuk mengakui kepekaanmu.

Sungguh aku belajar banyak darimu. Aku belajar mengasah kesabaran darimu. Aku belajar menghargai rasa yang terluka. Aku belajar bahwa tak selamanya keinginan dapat dipenuhi atau terpenuhi. Aku belajar tentang penerimaan dan penolakan. Aku belajar untuk menjadi seorang teman dan pendengar yang setia. Aku belajar untuk lebih peka.

Apa kabar kamu sekarang? Apakah kamu masih mengingatku? Ataukah kamu telah menemukan penggantiku? Apakah kamu melakukan 'peperangan' juga dengan penggantiku?
Rasa ingin tahuku menjadi tergelitik. Padahal jarak kita sungguhlah tak jauh. Kamu berada di gedung seberang yang hanya terpisah oleh jalan selebar 3 meter. Suatu waktu aku akan mengunjungimu. Tapi, entah kapan...(entahlah).

Dari guru yang belajar banyak darimu. 
Terima kasih.

Oleh @_r15na_
Diambil dari http://araiesenei.blogspot.com/

No comments:

Post a Comment