SP 3 untuk @G2Danish!
Hai tuan berhati Malaikat,
Ini surat kaleng, tapi aku yakin kamu pasti udah bisa menduga, siapa yang nulis surat ini.
Bingo! :D
Well, ada yang pengen aku omongin, tapi gak bisa aku ketik langsung di bbm, whatsapp, atau line, apalagi ngomong langsung ke kamu, makanya aku nulis surat ini. Maaf kalau isinya gak sesuai dengan yang kamu harapkan, karena bukan tentang pengakuan cinta atau semacamnya seperti yang sering kamu terima dari para admirer-mu. *ditendang*
Hai tuan, belakangan ini aku sering khawatir tentang kamu. Waktu terus berjalan, kamu pun pasti sadar, kita udah dewasa, bukan remaja lagi. Udah saatnya kamu mulai berpikir tentang masa depanmu. Gak mungkin selamanya kamu akan seperti sekarang ini kan? Kamu perlu kerja, cari uang, hidup mapan. Lalu setelah mapan, kamu perlu cari pendamping, dan hidup bahagia dengan keluarga yang kamu imami.
Mungkin sekarang kamu belum berpikir sejauh itu. Tapi waktu terus berjalan, Dane. Mau gak mau, suka gak suka, kamu harus mulai mikirin masa depanmu. Selama ini kamu udah cukup banyak membantu orang lain, tanpa memikirkan dirimu sendiri. Sekarang, stop menomorsatukan orang lain, berhenti mementingkan orang banyak. Udah waktunya kamu mulai mikirin dirimu sendiri, membenahi masa depanmu, mementingkan kedua Orang Tuamu. Kamu pasti tahu, Orang Tuamu ingin melihat kamu berhasil menggapai cita-citamu, dan sukses. Mulailah pikirkan kebahagiaan Mereka. Mumpung Mereka masih ada dan masih bisa kamu mintai nasehatnya saat kamu mengalami kesulitan.
Saat ini, kelihatannya mungkin Orang Tuamu baik-baik saja, tapi sama kaya kita, Mereka juga bertambah tua, tenaga Mereka semakin menipis. Jadi, jangan kamu tambah beban pikiran Mereka. Bahagiakan Mereka, Dane. Buat Mereka bangga sama kamu.
Maaf kalau aku (sok) nasehatin kamu, padahal aku bahkan belum bisa berpikir dewasa (seperti kamu). Tapi ngingetin kamu itu tugasku, karena aku ini sahabatmu, orang yang sayang sama kamu, dan gak mau kamu menyesal saat semuanya gak bisa diperbaiki lagi.
Salam hangat,
Aku yang akan selalu mendengarkanmu, meski saat tak ada seorangpun melakukannya untukmu.
(P.S.: Saat semua hal menyudutkanmu, aku masih berada di tempat yang sama. Datangi aku, dan jangan pernah berpikir kamu sendirian.)
Thank You :'D
ReplyDelete