Hanya Terdiam
31 Januari 2013
Dear my star
Hai, selamat malam mas. Gimana kabarmu malam ini? Sedang apa kau disana? Tak perlu kau jawab aku tau, mungkin kau sedang duduk di balkon kamar ditemani sebungkus MILD dan kopi panas. Begitu nikmat bagimu. Sepi, ditemani angin malam, dan dinginnya masuk kerusukku. Ku tulis surat kaleng ini, pasti membuat hatimu penasaran. Bukan maksud ku menambah beban pikiranmu. Tenanglah, aku hanya segelintir wanita yang mengagumimu diam-diam.haha. Kita memang baru beberapa bulan berkenalan. Namun, entahlah mengapa kamu hadir dengan keunikanmu. Kau berbeda dengan laki-laki lainnya,bagiku. Tak terlihat murahan. Hadirmu yang timbul tenggelam, sifatmu yang terkadang membuat aku tersenyum indah karna gombalanmu dan tak jarang juga sifatmu cuek. Itulah yang membuat mu terlihat cool dan membuat pikiranku bertanya-tanya. Entahlah, apa maksud Tuhan menghadirkan mu di hidupku. Luka atau bahagia,nantinya? Semoga seperti yang ku harapkan. Aku tak berharap lebih banyak. Aku bahagia dengan caraku berdiam ini. Disebut apa perasaanku ini? Suka atau bahkan cinta? Tapi jika cinta, cinta tak harus saling memiliki dan bersatu. Cukup bahagia, saat ku dengar suaramu yang terdengan unik walau tak ku lihat secara langsung wajahmu. Waktu ku tau kau tertarik dengan wanita berjilbab, yang terlihat cantik islami,cukup membuatku senang. Senang yang berbeda, aku ingin kita lebih dekat. Namun, aku tak ingin hubungan kita berakhir luka. Perasaan yang hanya sesaat atau bahkan ilusi saja. Apakah kau tau siapa aku? Tak perlu, suatu saat jika waktunya telah tiba Tuhan akan menyadarkan hatimu, bahwa ada wanita yang berada disamping mu, setia dan bahagia dengan terdiam. Aku hanya mampu terdiam, mungkin karna aku wanita. Aku takut kau membenci dan jauh dariku, saat kau tau semua ini. Sudahlah. Oh ya, jangan lupa solat dan belajar ya mas . Sukses buat UN nya. Good Night.
Terdiam, bahagia. Asalkan kau tak menghilang.
No comments:
Post a Comment