tegar, anakku lanang. lelaki yang lanang
seperti ayahnya. manusia yang tegar seperti namanya. tegar lanang.
duapuluhtiga tahun usianya kini, dan Tuhan telah mengambilku untuk
bersama ayahnya lagi. hanya agar tegarnya sempurna. aku yakin dia paham.
aku yakin dia tegar.
selamat menjadi duatiga, sayang.
ini ibu. maaf, sudah sembilanbelas tahun dan baru hari ini ibu menyapamu.
apa kabar, anakku lanang? ibu yakin kamu tumbuh
menjadi lakilaki seperti ayahmu. mbah putri dan om adli pasti menjagamu
dengan baik.
sayang, jangan dulu berhenti membaca. ibu ingin bercerita, agar kamu mengerti bahwa ayahibu tidak pernah meninggalkanmu pergi.
tegar lanang, lima tahun sebelum dilahirkan ibu,
perjalananmu sudah dimulai. usia ayahmu kala itu tak lebih dari duapuluh
tahun ketika memutuskan untuk mengenalkan ibu pada kedua orangtuanya,
nenekkakekmu. ayah dan ibu akhirnya menikah empat tahun kemudian tanpa
persetujuan keluarga ayahmu.
cah bagus, priandaru damar pramana adalah lelaki
yang tigapuluh tahun lalu menemukan ibu dan berbagi hidupnya dengan
milikku. ayahmu, le, cinta pertama dan satusatunya ibu. ia malaikat
Tuhan yang dikirim sebagai jawaban atas doa seorang perempuan yang
berahim dan mencinta dengan penuh dan setia.
priandaru lelaki lanangku. karena ibu ayahmu
dituduh tidak berbakti. ditiadakan dan tersakiti. tapi yakinlah le,
cahbagus, kami bahagia bersama. dan memilikimu dalam rahim ibu kala itu
adalah kebahagiaan kami yang sempurna.
anakku lanang, ayahmu adalah sebaikbaiknya lelaki.
Tuhan begitu menyayanginya. tujuh bulan kamu dalam kandungan ibu ketika
menemani ayahmu berpulang dengan damai padaNya. ayah berkata, dia
bahagia memiliki kita. ayah berkata dia mencintai kita, le. selalu.
selamanya.
dua bulan kemudian kamu lahir. tepat diusia ibu
yang ke duapuluhtiga. tegar lanang. begitu kamu ku namai. tanpa kata
priandaru seperti nama ayahmu. tidak ada kata pramana yang adalah nama
keluarga ayahmu. kamu anak ayahibu. yang lanang, yang tegar. begitu doa
ibu.
empat tahun Tuhan memberi kita waktu. setelah
kepergian ayahmu, kebahagiaan ibu adalah menemani dan memastikanmu
bertumbuh dengan baik. ibu tidak pernah ingin meninggalkanmu, le. tapi
tubuh ibu tidak mampu melawan sakit.
tegar lanang anakku sayang, ibu mencintaimu.
selalu. selamanya. sebagaimana ayahmu mencintai kita. teruslah hidup
dengan baik dan dalam kebaikan. setialah pada Tuhan, kebenaran dan satu
wanitamu nanti.
tidak akan berhenti pada angka berapapun, kami
mencintaimu. menjagamu dari sini. ayahibu cinta kamu, cah bagus. selalu.
selamanya
w.
Oleh @bulantemaram
Diambil dari http://duatujuhdesember.tumblr.com/
Sedih bacanya :(
ReplyDeletenggak kuat bacanya, pengen mewek :(
ReplyDelete