17 January 2013

Teruntuk Arimbi


Dear Arimbi Puspitahati,

Sudah tidak perlu merasa terharu karena surat ini aku kirim buat kamu.
Surat ini untukmu bukan berarti setelah ini aku akan jadi kakak yang baik yang tidak mengganggumu lagi.

Sudah 24 tahun kamu jadi adikku, kita bersaudara kandung tapi sama sekali tak serupa. Dari mulai rupa, selera, tingkah polah, cara pandang sampai dengan selera dalam memilih pria.

Banyaknya perbedaan membuat kita sering salah paham, berkelahi dari kecil hingga besar. Aku kakak yang usil kamu adik yang cengeng. Saat terpisah jauh memang saling rindu tapi setelah bertemu lebih dari seminggu pasti ada saja yang memicu keributan.

Tiba-tiba kamu bercerita kamu mau menikah. Belum pernah kakakmu ini merasa akan kehilangan kamu seperti hari itu. Padahal kamu menikah sama pria yang aku kenalkan. Untuk pertama kalinya aku memilihkan sesuatu/seseorang yang ternyata sesuai denganmu. Ada kekhawatiran takut apa yang aku pikir baik tidak membahagiakanmu. Waktu berjalan pernikahan kamu dilangsungkan dengan cara Syariat Islam. Hebat kamu berani memilih cara itu untuk menikah. Pernikahan terjadi dipertemuan ketiga.

Waktu berjalan sekian bulan setiap berkomunikasi kamu selalu ceria. Bercerita bahagia, suamimu imam yang menyenangkan dan penuh rasa tanggung jawab. Keluhanmu hanya lemas karena muntah-muntah yang disebabkan calon keponakanku yang sedang bertumbuh dirahimmu sekarang. Aku senang sekali tak sabar menunggu calon keponakanku cukup bulan kemudian lahir. Sudah terbayang keusilan apa saja yang akan aku lakukan untuk anakmu hihihi semoga dia tidak cengeng seperti ibunya.

Aku kakakmu yang keras kepala dan menyebalkan ini sebenarnya menulis surat ini untuk berterima kasih kepadamu dan adik Iparku. Terimakasih karena ada setia mendampingi dimasa-masa tersulit, dititik terendah dalam hidupku. Terima kasih karena sebagai pengantin baru kalian ikhlas malam-malamnya kuganggu. Terimakasih karena memberikan banyak pandangan dengan cara pandangmu yang banyak memberikan ketenangan. Terima kasih dengan melihat kalian membuatku kembali percaya bahwa rumah tangga normal dan berbahagia itu nyata adanya. Aku hanya perlu sedikit lebih lama dan bersabar untuk merasakannya.

Sebelum mengakhiri surat cinta ini aku mau sedikit bercerita, tahukah kamu siapa Arimbi dalam Tokoh Pewayangan?
Dewi Arimbi adalah raksasa jelek yang diubah menjadi dewi yang cantik jelita. Kemudian, Dewi Arimbi menikah dengan Ksatria Raden Bratasena. Lalu melahirkan putra ksatria Bernama Gatot Kaca .

Kamu Arimbi Puspitahati yang lahir berhidung pesek dan besar menjadi mancung. Kemudian, menikah dengan seseorang yang kamu anggap ksatria untuk hidupmu. Semoga anakmu kelak menjadi ksatria kebanggaan bagi orang tua, keluarga, agama dan bangsanya. Amin.


Salam Rindu
Kakak

Oleh @nengwulwul
Diambil dari http://jurnalnengwulwul.tumblr.com

No comments:

Post a Comment