17 January 2013

Serangkai (t)sur(h)at untuk Tuhan


Saya tidak pernah mau meremehkan pesan sekecil apapun yang Tuhan berikan di sekeliling saya. Seperti ketiga gambar di atas, misalnya. Saya yakin, saya menemukannya tanpa sebuah ketiba-tibaan ataupun kebetulan. Saya tahu Tuhan berencana dalam setiap pesan-pesan singkatNya.

Tuhan yang Maha Baik,
jika saya memang harus merelakan mimpi-mimpi terbesar saya tahun ini, apakah yang dapat saya lakukan selain berserah? Sebab saya tahu, rancanganMu selalu melebihi bahkan daripada setiap doa yang saya punya. Jika saya lagi-lagi harus mengalah, apa yang membuat saya tidak mau mendengarkan perkataanMu? Jika saya lagi-lagi harus menanggung kecewa, apa yang membuat saya memilih untuk berkata tidak? Sebab saya selalu percaya, maka saya membiarkan diri saya untuk Kaubentuk sedemikian rupa.

Pada saatnya nanti, akan ada hati yang sudah lelah menanti, Tuhan. Namun tolong ajarkan ia lebih lagi untuk terus mengerti, bahwa segala sesuatu yang terjadi menurut waktuMu ialah selalu lebih baik. Pada saatnya nanti, akan ada hati yang lelah untuk berjuang. Namun tolong ajarkan ia lebih lagi untuk tidak mudah menyerah. Pada akhirnya nanti, akan ada beberapa impian yang tidak bisa terwujudkan. Namun ajarkan ia untuk memahami, bahwa rencanaMu adalah lebih baik daripada yang pernah ia doakan, lebih daripada yang pernah ia minta. Pada akhirnya nanti, akan ada pertahanan yang runtuh juga. Namun tolong ajarkan ia untuk memaklumi bahwa hidup tidak selamanya tentang kuat, bahwa ia sekali-kali boleh menjadi lemah. Pada akhirnya nanti, tolong buat ia untuk tetap berpegang pada Tuhan, seperti yang sejak awal sudah ia janjikan.

Terima kasih, Tuhan, kalau selama ini tidak pernah berhenti untuk tetap menguatkan saya. Terima kasih untuk tidak pernah berhenti untuk tetap meyakinkan saya. Terima kasih untuk tidak pernah berhenti untuk menjamin masa depan saya. Saya sudah melakukan yang saya bisa, saya sudah mengusahakan yang terbaik. Tolong buat saya mengerti, bahwa pada akhirnya semua bukan perihal keinginan saya, melainkan kebesaranMu.

If it’s meant to be, then it will be. But, if it isn’t meant to be, no matter how hard I try, it just won’t be. Bukankah begitu, Tuhan? Tolong, jangan pernah meninggalkan saya, di saat tidak ada yang mampu memegang saya lebih lama lagi. Tolong, jangan pernah membiarkan pikiran-pikiran buruk berkecamuk dalam benak saya terlalu lama, hingga saya lupa berkata-kata dengan berkat.

Yang saya tahu, seberapa lama pun air mata mengalir, Tuhan tidak akan pernah meninggalkan saya menangis sendirian. Terima kasih untuk setiap tangan kananMu yang selalu ada untuk menghibur saya. KebaikanMu mengharukan perasaan saya, Tuhan. Terima kasih.
Maaf, jika saya memang sudah terlalu banyak meminta. Maaf, jika saya sudah terlalu banyak mengeluh. Maaf, jika saya sudah terlalu sering berkomentar. Maaf, jika saya sudah terlalu sering merasa diri paling benar. Mulai sekarang, saya mau ikut rencanaMu dan menyerahkan masa depan saya ke dalam tanganMu. 

Terima kasih, Tuhan. Terima kasih.


Ditulis oleh : @estipilami
Diambil dari http://estipilami.tumblr.com

No comments:

Post a Comment