17 January 2013

Kamu Semestaku


Kamu semestaku,
aku tau aku berubah,
aku mempunyai debar jantung yang lebih cepat dari biasanya saat bersama kamu,
padahal hal yang kita lakukan sama seperti biasanya,
duduk,tertawa,atau saling meledek,

kamu semestaku,
aku tau aku berubah,
aku menghabiskan waktu lebih lama untuk sekedar membalas pesan singkatmu,bahkan berjingkat saat kamu membalasnya,

kamu semestaku,
aku tau aku berubah,
aku mulai menyembunyikan perasaan dan tidak memberi tau kamu apa yang aku rasakan,
aku menjadi tiga ratus juta kali lebih berhati-hati,
mengobrol dengan isi kepala, lalu akhirnya lelah dengan prasangkanya,

kamu semestaku,
aku sedih sekali, mungkin jika saat ini aku katakan aku merindukan kamu sahabatku, tidak ada orang yang akan percaya,padahal aku sungguh-sungguh,
sungguh aku heran, apakah setiap orang berpikir,menyukai sahabat artinya mengilangkan rasa sayang akan persabahatan itu sendiri?
picik sekali

kamu semestaku,
aku rindu bercerita, berkeluh kesah,
kamu sudah tau, kamu lebih berharga dari apa saja dalam isi kepala dan perasaanku,
aku tau kamu sudah tau, yang ingin aku tanyakan, kamu ingatkan?
dan yang ingin aku tekankan, hal itu yang tidak akan pernah berubah.

kamu semestaku,
kadang aku bingung apa yang salah,
bukannya itu hak Tuhan untuk mempertemukan dua manusia?
Hanya saja salah satunya lewat pertemanan,

Kamu semestaku.
Yang harusnya menjadi yang pertama tau tentang segala sesuatuku,
Tidak seperti akhir-akhir ini, harus menjadi yang harusnya tak tahu,
susah sekali rasanya,seperti bernafas dalam air,
aku sudah bertanya, tak cukup sekali,
namun tak pernah cukup meredakan haus,
aku lelah,pun aku takut,
kadang aku memutuskan menyimpannya sendiri,
kecuali kamu mau mendengar dan bicara,
kamu semestaku,
aku harus apa?


Oleh: @ultranyil
Diambil dari http://rainyinthebottle.blogspot.com/

No comments:

Post a Comment