abang selalu percaya, di setiap punggung adik-adik kecilnya, ada sayap tak kasat mata yang akan mekar pada waktunya
- @lasmariamarito2
Apa kabarmu siang ini, Adekku? Sudahkah kaumakan siang? Gimana hari - harimu di sekolah, Dek? Ah, abangmu ini memang selalu ingin tahu tentang kalian, dua adek kecilku, khususnya kau padahal baru dua bulan kita berpisah, hatiku selalu merindukan kalian di Rantauprapat sana; kau, Barita, Sandar, Maringan dan Mamak–dan Bapak yang telah beristirahat tenang di rumahnya. Selalu seperti itu, setiap kali aku jauh dari kalian.
Ah ya, gimana belajarmu? Masih semangat, kan? Masih ingat janji abang kalau kau berhasil meraih peringkat satu di kelas, kan? Iya, abang pun masih ingat janji abang itu, janji bahwa abang akan membelikanmu satu tiket pesawat pulang pergi Medan - Jakarta bila kau berhasil meraih peringkat satu. Haha. Sampai sekarang abang masih sering senyam-senyum jika ingat, betapa inginnya kau ke Jakarta ini, hanya untuk sekedar menyaksikan pertunjukan panggung boy band favoritmu: Coboy Junior. Siapa member idolamu di grup boy band itu? Bastian atau masih Iqbal, Dek? Haha. Setiap kali menonton video clip Coboy Junior, abang selalu membayangkan kau yang cengar-cengir. Sebegitu mengidolakan merekakah kau, Adekku, sama seperti bocah putri pada umumnya, yang sedang beranjak remaja?
Ah, Adek kecilku, tahukah kau, abangmu ini sangat iri sekaligus bersyukur saat tahu kau mengidolakan Coboy Junior? Haha. Iya, abangmu ini sangat iri; bahwa keempat remaja itu lebih bisa membuatmu senang dengan duniamu daripada abang. Tetapi, abang bersyukur; mereka bisa menjadi cara abang untuk membuatmu lebih rajin belajar (lagipula, memiliki idola itu bukanlah hal buruk, bahkan kadang kita memang harus memiliki sesosok idola agar kita memiliki sesuatu yang ingin kita capai; dan dalam hal ini, berjumpa dengan mereka dengan cara meraih peringkat satu di kelas adalah hal yang ingin kaucapai. Tapi, tetap harus kauingat, ya, Dek, ada orang-orang yang bisa membuatmu senang dalam kehidupanmu sehari-hari, ada orang-orang yang akan membantumu mencapai impianmu: kami, keluargamu).
Ah ya, abang minta maaf, karena abang pernah membaca buku diary yang selalu kautulis setiap malam. Abang juga minta maaf lagi, karena abang menulis beberapa pesan di sebuah lembar kosong di diarymu. Membaca diarymu saat itu, seperti mendengarkan kau menceritakan rahasia kecilmu secara diam - diam. Masih menulis diary, kan, Dek? Sudah kaubaca, kan, pesan yang abang tinggalkan di lembaran kosong di diarymu? Sampai saat ini pun abang masih ingat jelas pesan yang abang tuliskan. Bila kadang kau merasakan kesedihan atau kemurungan di sana, selalu baca pesan kecil abang itu, ya, Dek.
Kau mau abang beritahu satu rahasia kecil abang, saat merasakan kesedihan atau kemurungan, Adekku? inilah satu rahasia kecil abang selalu ingin abang bisikkan kepada ketiga adek kecil abang (Kau, Barita dan Maringan): Setiap kali kau merasakan kesedihan / kemurungan atau setiap kali kau merasa seperti sendiri, tanpa siapa pun, coba pejamkan kedua mata, lalu berbisiklah tentang kesedihanmu itu di dalam hati dan panggillah tiga kali, ‘Tuhan! Tuhan! Tuhan!’, setelah kaubisikkan kesedihanmu itu, coba tersenyum. Begitu. Jadi, setiap kali kaurasa sedih, lakukan berulang kali, dan itulah yang selalu abang lakukan.
Bila ada satu hal yang bisa kuminta kepada Tuhan dan hanya satu - satunya, tanpa ragu, abang akan meminta kepadaNya: Lindungilah semua orang yang mencintaiku dan kucintai. dan di antara orang-orang itu ada kalian di urutan paling atas: Kau, Barita–adek kecilmu, Mamak, Maringan–abangmu, Sandar–abang kita.
siang ini, selain surat, aku ingin memberikanmu sebuah puisi kecil:
kubayangkan sepasang sayap kecil di punggungmu.
kecil, namun cukup kuat untuk membawamu terbang ke balik pelangi
atau barangkali kau ingin ke balik awan?
kubayangkan sepasang kecil di punggungmu,
yang akan mekar seperti sekuntum mawar segar di pagi hari.
Jurangmangu Timur, 28 januari 2013
Ditulis oleh : @bianglalaaaaa
Diambil dari http://bianglalaaa.wordpress.com
No comments:
Post a Comment