Assalamualaikum..
Dear, my old man.. How are you today, pa? I hope you’re always doing fine.
Papa, as strange as it sounds, the only one thing that I’m trying to understand the most is our relationship. Hehe.. Hubungan kita ini agak aneh ya, Pa.. Semakin Tity berusaha mengerti, semakin Tity gak menemukan apa-apa selain sebuah klise yang Tity buat sendiri untuk meyakinkan diri Tity bahwa ini hanyalah salah satu bentuk cinta yang Allah ciptakan di dunia.
And sometimes I just don’t know how to face it. Do I have to be sad or do I have to be grateful? Yea, I actually know what’s the best answer. Tapi nyatanya, Tity cuma manusia biasa yang terkadang butuh mengeluhkan keadaan. Yes, your daughter is not as strong as you think she is. But I’m not writing this because I have complaints. I’m writing because I think one of us has to at least share our honest feelings to shatter the wall of silence that is keeping us clueless. At least for me. Even it makes me crying..
We both are too similar and different at the same time, Pa. Maybe that’s the strongest reason why we’re in such distance. Now, while I was asking questions and voicing thoughts here about you, I also want to thank you for everything.
Thanks Pa, to let me know that I am the daughter that you love the most.. Entah kenapa itu jadi kekuatan Tity untuk melakukan yang lebih juga dari yang papa harapkan, walaupun nggak semuanya berjalan lancar. But really, I’m trying and trying and still trying to always trying even it often makes me crying.
Tity selalu ingat hal-hal kecil yang manis yang selalu papa lakukan buat Tity..
Terima kasih karena selalu rela menggendong Tity setiap kali Tity ketiduran saat nonton bioskop, waktu kecil.
Terima kasih karena papa selalu lebih rela membuang waktu menunggu Tity bangun tidur daripada membangunkan paksa, setiap kali kita sekeluarga mau jalan-jalan.
Terima kasih untuk kaset - kaset berbahasa Inggris yang Papa belikan sewaktu Tity masih kecil, hanya agar Tity akrab dengan kata-kata berbahasa Inggris.
Terima kasih karena selalu mengajarkan Tity untuk harus selalu menghargai orang lain, kapan pun, di mana pun dan apa pun kedudukan mereka.
Terima kasih karena telah mengalirkan darah humor ke dalam tubuh Tity. Untuk selalu menjadi pribadi yang menyenangkan. Walaupun mungkin justru lebih sering menyebalkan. :’p
Terima kasih selalu berusaha membuat Tity senang, meski nyatanya malah membuat Tity sedih karena Tity gak bisa menunjukkan bahwa Tity senang. Maaf Pa, Tity pun kadang gak ngerti kenapa.
Terima kasih karena selalu berusaha tau tentang kabar Tity walau hanya dengan beberapa panggilan tak terjawab, yang seolah-olah ingin memberitahu Tity bahwa Papa sebenarnya selalu ada. Dan Pa, Tity tau, bahwa pulsa - pulsa yang sering masuk ke nomor Tity adalah dari Papa. Terima kasih.
Terima kasih untuk semua hal-hal yang tidak bisa Tity jabarkan di sini saking banyaknya.
Terima kasih karena telah mengajarkan Tity tentang hidup, dengan tidak mengajari.
I love you in a way you taught me everything, pa. I love you in the autodidact way.
And I love you, as much as I don’t love you. I know it’s weird but I’m sure it’s real.
Don’t worry about me, pa.. I’m struggling here and I’m fine. I promise.
Take care, will you? :’)
Love,
Bressiona Chastity (Oh thanks for the beautiful name too, anyway).
Ditulis oleh : @bchastity
Diambil dari http://chastifier.tumblr.com
No comments:
Post a Comment