29 January 2013

Kepada (Calon) Suamiku


Semoga hadirnya surat ini, akan membuatmu merasa yakin bahwa kita memang ditakdirkan bersama, bahwa memang kita adalah separuh raga dan jiwa yang selayaknya bersama. Hanya bersamamu aku hidup dan menyerahkan segalanya untukmu. 

Kepada (calon) suamiku mendatang,

aku telah dihidupkan oleh Tuhan ke dunia. Dia meniupkan roh untukku, agar aku dapat melihat dunia, agar aku dapat menemukanmu, dan kamu juga dapat menemukanku kelak. Dia telah mempersiapkan segala hal untukku (calon) suamiku. Awalnya, aku takut untuk hidup dan menghadapi hidup. Tapi, Dia yang slalu menguatkan aku, agar aku tetap berjuang  dan berjumpa denganmu nantinya. Kau tau (calon) suamiku, kau adalah laki-laki terpilih dan yang dipilihkan oleh Tuhan untukku. Aku adalah bagian dari tulang rusukmu yang hilang dan kau pun juga demikian. Yang pada akhirnya pun, nanti akan disatukan dalam sebuah ikatan yang disebut dengan pernikahan. Setidaknya, kita telah menunaikkan sunnah Rasul untuk menjalin cinta bersama-sama. Ketika saatnya tiba, aku pun mengandung satu roh dalam diriku untuk menjaga kita kelak di masa depan, untuk merawat kita kelak di masa depan. Dia adalah calon untuk berbakti kepada kita berdua, nusa bangsa serta agama.

Wahai (calon) suamiku, sungguh aku bahagia memilikimu. Aku merasa utuh ketika aku bersamamu, apalagi jika ditambah dengan anak kita kelak. Itu akan melengkapi segalanya yang utuh, karna aku merasa sempurna dengan itu semua. (calon) suamiku yang tercinta, terima kasih telah membuatku slalu merasa bahwa aku adalah wanita yang "terhormat" karna kamu slalu saja mengutarakan kata-kata manis di depanku. Aku ingat, seseorang pernah berkata demikian "pernikahan itu seperti kita berlayar. Untuk mencapai pulau impian, banyak yang terjadi dalam perjalanan. Perjalanan untuk menuju ke pulau impian tersebut tidak akan pernah mulus. Pasti akan banyak gelombang, yang slalu berusaha untuk mematahkan kapal. Tergantung bagaimana kita untuk mengendalikan kapal itu, agar tetap mencapai ke pulau impian tersebut." Itu sungguh kalimat yang menyentuh hati (calon) suamiku. Semoga kita berdua slalu terus berjalan dan berlayar di jalanNya. Karna bagaimana pun keadaan, bagaimana pun kondisi kita, ketika dihadapi dengan berbagai masalah slalu mengingatNya. Aku yakin, kamu adalah pilihanNya, jadi kamu akan slalu menjadi imam yang baik untukku dan untuk anak-anak kita (kelak).

Aku akan slalu mencintaimu (calon) suamiku, hingga hanya ajal yang akan memisahkan aku dan kamu. Hingga nantinya kita hidup di dunia yang berbeda, aku slalu mencintai kamu (calon) suamiku...

Dari (calon) istrimu

~Vida Hasan~

Oleh: @vidahasan
Diambil dari http://vidahasan.blogspot.com

No comments:

Post a Comment