29 January 2013

Munajat


Kepada Suamiku,


Apa kabarmu hari ini?

Apa yang kau makan untuk sarapan pagimu?

Roti gandum dan mentega dengan secangkir kopi tanpa gula seperti biasa??

Atau oat dengan buah berry dan taburan kacang almond di atasnya?

Kau pasti akan tertawa mendengarnya. Lalu kau bilang :

“Apa itu?? Tidak ada barang mewah semacam itu di sini, Sayang. Kami ini makan seadanya, menghirup udara seadanya.”

Namun inilah harapan yang setiap hari aku jaga agar tak kalah termakan selentingan warga , bahwa kau baik-baik saja di sana.

Apa kabar cuaca di tanah sengketa?

Masih gelap gulita?? Masih penuh dengan deru dentingan peluru dan derap prajurit lewat terburu-buru seperti dalam suratmu setahun lalu itu??

Kuharap tidak. Seminggu yang lalu kulihat berita keadaan di sana sudah membaik. Prajurit banyak yang ditarik pulang. Kota mulai tenang. Penduduk yang pergi kembali datang. Sinar harapan perlahan menerang.

Lalu apa kabarmu hari ini, Suamiku??

Semalam aku memimpikanmu pulang, hingga kutulis surat ini dengan menangis.


-  Teriring munajat untukmu tetap selamat dari istrimu yang  susah payah meyakinkan kedua orang tuamu bahwa dirinya belum janda

Oleh @ildesperados
Diambil dari http://abracupa.posterous.com

No comments:

Post a Comment