29 January 2013

Dari yang Kau Sia - Siakan

Untukmu,

Aku menulis surat ini sebelum hilang, karena tak tahu lagi sampai kapan aku sanggup bertahan dengan kondisi ini. Aku selalu berusaha menggenapimu, menjadi yang selalu kau inginkan setiap waktu. Menjadi penenang dan penyejuk, tentu saja kamu sadar itu.

Kamu selalu mengingkari keberadaanku, padahal tidak pernah sekalipun aku enggan saat kau butuh. Ada beberapa hal yang ingin aku tanyakan. Tidakkah kau menganggapku penting? Butuhkah kau akan hadirku? Lantas, apa alasanmu selalu menyia-nyiakanku?

Sepertinya memang benar kata orang bijak, saat kehilangan baru kita tahu kadar pentingnya sebuah keberadaan. Aku hanya tidak ingin, kelak kau menyesal dengan pengabaian.

“Kelak jika air yang kita minum adalah air terakhir, baru kita tahu bahwa kita tak dapat memakan uang.” – pernah dengar.

tertanda,

air


oleh @sedimensenja
diambil dari http://sedimensenja.wordpress.com

No comments:

Post a Comment