Untuk manusia-manusia masa depan di tahun 2222,
Salam antar generasi!
Bagaimana cuaca dibumi sekarang? Apakah kalian masih merasakan terpaan angin dan hujan diwajah? Apakah masih ada pohon dengan daun berguguran serta migrasi ikan salmon? Masihkah ada pensil dan bolpoint? Masihkah kalian berjalan dan saling menyapa?
Hah maaf, Aku terlalu banyak bertanya.
Tapi penasaran sesungguhnya adalah hakekat manusia.
Eugène Dubois, sang naturalis sejati itu tak akan menemukan fosil Pithecantrhopus erectus jika ia tak punya rasa penasaran yang menjalarinya saat itu
Pagi tadi para profesor genetika ribut tentang mimpi masa depan. Mereka berkeinginan menghidupkan kembali Homo neanderthalensis melalui kloning yang dititipkan dalam rahim ibu pengganti. Mimpi yang sangat mungkin diwujudkan.
Apakah sekarang sudah terjadi? Aku sangat penasaran bagaimana ketahanan fisik mereka. Karena mereka sejatinya adalah organsime petulang, mereka harus dapat sampai di puncak Everst. Itupun kalau Everst masih ada.
Generasi penduduk bumi masa depan,
Aku harap kalian tidak terjebak dalam dunia virtual yang menjemukan dan segala bentuk teknologi yang memuakan.
Jika sudah, berhentilah sejenak. Keluar dan hadapilah dunia nyata.
Bernapaslah dengan kesadaran paling sadar sebagai mahluk terindah yang pernah ada.
Makanlah permen lolipop saat senja lalu mulailah bercerita tentang sejarah.
Kemudian carilah pasangan yang sepadan
Today’s person spends way more time in front of screens. In fl uorescent-lit rooms, in cubicles, being on one end or the other of an electronic data transfer. And what is it to be human and alive and exercise your humanity in that kind of exchange?
—DAVID FOSTER WALLACE-
Yang mengasihi kalian semua,
nenek moyangmu – manusia masa lampau-
p.s : Semoga kalian belum bertransmigrasi ke Mars atau ke planet yang mirip bumi. Kalau tidak surat ini salah alamat!
Ditulis oleh : http://twitter.com/didochacha
Diambil dari http://mruhulessin.wordpress.com
No comments:
Post a Comment