27 January 2013

Tak Cukup Waktu


Apa kabar, Kamu-nya aku?

Kau tahu? Aku tidak pernah punya cukup waktu untuk sempat menyampaikan ini kepadamu di menjelang berakhirnya kebersamaan kita. Kalau saat itu aku tidak sempat berbasa-basi memberi salam perpisahan, itu juga karena waktu tak bisa berkompromi. Aku selalu berharap agar waktu bisa berkerja sama untuk tidak berjalan begitu cepat, tapi ternyata tidak bisa. Aku pernah berpikir untuk menghentikan waktu agar rentang antara kita tidak semakin melebar, tapi dari mana aku punya kekuatan untuk itu? Aku juga sempat berniat memutarbalikkan waktu, tapi itu pun tidak mungkin. Mengulang waktu tidak menjamin jalan cerita yang telah diarahkan oleh takdir akan menuju ke akhir yang berbeda.

Akan ada hari saat akhirnya kau mengerti bahwa apa yang pernah kita lewati adalah apa yang akan terus kau bawa sampai nanti. Bila saat itu tiba, kau boleh marah dan boleh menyesal, tapi tetaplah mencoba berbesar hati. Silakan membenciku, atau menangisiku, tapi jangan lupakan aku. Salahkan aku, atau maafkan aku, tapi belajarlah mengingatku sebagai anugerah. Aku akan tetap di tempatku, diam-diam mengawasimu hingga datang masa saat akhirnya kau tak lagi mengenaliku meski aku tak pernah menjauh darimu.

Jadi, maaf kalau aku tidak pernah punya banyak waktu untukmu. Jika banyak rencana tidak sempat terlaksana, simpan saja sebagai impian. Jika banyak janji yang tidak sempat terpenuhi, anggap saja itu candaku. Jika nanti kau merindukanku, temui aku di antara rencana dan janji yang berserak di sela waktu. Aku di sana, menunggumu hadir di antara tidur dan terjagamu.

Aku tidak pernah benar-benar pergi jika kau benar-benar mencari.


26 Januari
― dari aku, masa kecilmu


Ditulis oleh : @dennyed
Diambil dari http://dennyed.tumblr.com

No comments:

Post a Comment