27 January 2013

Senjaku, Kamu.

Kepada Lelaki yang Sempat Ku Miliki.

Teruntuk, Kamu.

Maaf bila ternyata surat ku mengagetkanmu. Maaf bila kotak surat di depan Rumah mu terganggu dengan adanya surat dari ku. Dan maaf bila aku meminta dan membuang waktumu untuk menerima surat ini, walau memang sudah dari awal ku tahu, surat ini tak akan sempat kau baca. Tapi aku mohon, kali ini saja. Bisa tolong luangkan waktumu yang berharga itu untuk membaca surat ku yang tak berharga ini? Semoga “iya” yang terucap dari bibir manismu.

Di surat ini, aku tak akan membuka lembar kisah dan kenangan kita dulu. Karena aku tahu, kamu sudah menutupnya rapat-rapat, tapi aku belum.

Kamu apa kabar? Ku harap selalu baik, walau tanpa aku. Aku juga baik. Ah, kenapa aku berkata begitu, tak penting buat mu, kan? Iya aku tahu.

Aku hanya ingin tahu tentang kabar mu sekarang. Seperti yang ku dengar, katanya kamu sudah mendapat pangganti ku? Selamat, kalau begitu. Aku senang mendengarnya. Ternyata Pepatah yang berkata “Kamu juga akan ikut bahagia jika orang yang kamu sayangi berbahagia walau bukan bersama kamu” benar adanya. Aku merasakannya sekarang. Aku bahagia jika kau bisa menemukan pengganti ku yang lebih baik. Aku bahagia karena kau akan di jaganya baik. Aku bahagia jika kau bahagia. Apapun itu.

Penyakitmu, gimana? Kamu sudah sembuh? Ingat kata Dokter, jangan sering mengisap batang kecil berapi tu lagi. Rokok akan membuat mu semakin sulit melawan penyakitmu. Duh, Aku rasa tak perlu lagi mengingatkan mu tentang ini. Toh, sudah ada Dia, kan? Maaf, aku lupa.

Oiya… Ibu mu baik-baik saja, kan? Wah aku kangen Ibu mu, sungguh. Yah mesti lebih kangen anaknya sih hehehe. Aku kangen sama masakannya, apalagi dengan Sayur Asemnya, duh! Tolong sampaikan salam hangat ku buat Beliau, yah. Juga permintaan maaf karena sudah tak pernah lagi mampir ke Rumah. Akhir-akhir ini aku sibuk memikirkan tentang pekerjaan baru ku. Tapi kalau sudah ada waktu senggang, aku pasti mampir. Hmm, kalau aku ke Rumah mu, berarti ketemu kamu juga, yah? Kamu tak keberatan, kan? Ku harap, tidak.

Sekiranya hanya ini yang ingin aku sampaikan lewat surat sederhana ini. Kamu jaga diri baik-baik. Jangan kecewakan Dia, yah. Semoga tak pernah ada kata sesal telah melepas ku.

Dari Aku, yang pernah kau panggil “Sayang”.

oleh @Rhieryy
diambil dari http://nurulfajriyahd.tumblr.com

No comments:

Post a Comment