#30HariMenulisSuratCinta adalah proyek non komersil yang digagas untuk menggabungkan kesenangan menulis di twitter dan blog. Proyek belajar menulis bersama ini dilaksanakan setiap 14 Januari - 14 Februari setiap tahunnya. Ini adalah tahun ketiga pelaksanaan proyek menulis yang juga menjadi ajang silaturahmi dari blog ke blog.
27 January 2013
Dari Adinda, Untuk Kakanda
Hari ini 26 Januari 2013. Sengaja kutulis surat ini untuk kakanda Cokelat yang betapa sampai hatinya mengkhianati kesetiaan adinda selama ini …
Berhubung kakanda telah mengkhianati adinda, maka mulai detik ini panggilan kita kembali bertransformasi menjadi aku-kau, ya? Oke. 1 … 2 … 3 …
Hai, kamu. Apa kabar? Rasanya sampai kemarin siang pun kita masih bertemu dan saling tertawa hangat, bukan? Sampai kemarin siang pun, kita masih bercengkerama bersama. Apa yang kita bicarakan kemarin? Tentang janji-janji masa depan terbaik. Tentang rencana kita selanjutnya. Masa depan kita berdua. Ah, bahkan aku kerap tersipu saat kauucapkan kata-kata indahmu yang ternyata semu itu.
Kau pasti kaget kan saat menerima pesanku tadi malam? Bahwa aku tidak akan menemuimu lagi—kecuali benar-benar terpaksa. Bahwa kita sebaiknya mengakhiri hubungan istimewa kita saja. Bahwa aku yang sebenarnya masih sangat mencintaimu, harus mulai mengikis rasa itu sedikit demi sedikit. Tiadalah kuasaku mencabut langsung semua perasaan yang telah tertanam kuat itu. Rasa cintaku bahkan sudah tertanam begitu dalam. Seandainya kau mau tahu.
Nah, pasti tadi malam itu kau kaget dua kali, bukan? Kau juga kaget kenapa aku bisa mengetahui semua busukmu, kan? Kau kaget karena aku tahu kalau kau telah mengkhianatiku. Benar begitu? Apa kau mau tahu darimana aku mengetahui semua itu? Kalau iya, baiklah, akan kuberi tahu kau sekarang juga, melalui surat ini.
Sebut saja dia Dokter Gigi—karena memang begitu adanya. Di sore itu, ba’da Maghrib, selepas kaupulang, ibuku membawaku ke dokter gigi karena tiba-tiba gigiku sakit tak tertahankan. Lalu … lalu saat sang dokter menatap wajah piasku, ia akhirnya membeberkan semua rahasia busukmu! Dia bahkan tahu kalau kita berhubungan. Padahal aku belum memberitahunya tentang hubungan istimewa kita. Dia tahu begitu saja—selepas melihat gigi belakangku.
Apa dia bilang? Kalau sebaiknya aku berhenti mencintaimu. Kenapa? Karena—seperti yang sering kuulang dari tadi—kau mengkhianati tulusnya perasaanku! Tternyata kaulah satu-satunya penyebab gigiku sakit. Kaulah satu-satunya penyebab gigiku berlubang. Dan kau tahu bagaimana rasanya saat gigiku ditambal? Ngilu bukan main. Kau mengkhianatikuuuu, Cokelat!!! Kenapa kau tega sekali …?
Seharusnya ini menjadi surat cintaku yang kesekian untukmu. Tapi biarlah kuredam dulu sedikit kebencianku yang sejak tadi malam sudah memuncak hingga ubun-ubun. Aku ingin surat ini tetap menjadi surat cintaku untukmu. Dan, ini yang terakhir. Bagaimanapun pengkhianatanmu, aku tetap ingin kita berpisah baik-baik. Aku tetap ingin saat kita bertemu lagi suatu hari nanti, senyum tulus yang terpancar dari wajah kita berdua. Aku akan berusaha. Aku yakinkan kau, aku akan berusaha.
Kau tahu? Gara-gara tingkahmu, aku harus rela uang jajanku dipotong hingga dua bulan kemudian, hanya untuk membayar kejujuran dokter gigi itu yang sudah berbaik hati menguak tabir kejahatanmu. Aih, bahkan dokter itu memberitahuku kepada siapa aku seharusnya move on, kepada siapa harusnya hatiku berlabuh. Kau mau tahu? Baiklah, dengan senang hati akan kuberi tahu: PERMEN KARET! Aku akan move on! Aku pasti bisa move on pada permen karet itu selamat tinggal, kakanda Cokelat. Selamat tinggal. Semoga aku selalu berbahagia, meski tanpamu….
Tertanda,
Aku yang hampir move on.
Oleh @ulyauhirayra
diambil dari http://ulyauhirayra.wordpress.com/
Labels:
Surat Cinta #13
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment