Dear Okita,
Gimana tidurmu, nyenyak?
Aku harap disana kamu bahagia tidur di kelilingin bidadari.
Masih dingin disana?
Kamu tertidur di hamparan salju di atas gunung. Di salah satu tempat kesukaanmu, gunung. Tapi sayang, kamu belum sempat mendaki gunung “tertinggi” yang ada di bayanganmu, yaitu Nakki.
Aku yang gak dekat saja nangis bermalam-malam sepeninggalmu dulu. Gak kebayang gimana rasanya sahabat-sahabatmu.
Nakki sekarang sama Iwasaki. Padahal aku yakin kalau kamu yang seharusnya dipilih Nakki. Bapaknya Nakki kan suka sama kamu, dan dia pasti berharap kamu bisa membantunya meneruskan Usaha Hotel keluarga mereka. Oh iya, Tamura sama Mai akhirnya menikah dan Natsune sudah punya anak dua. Nakki dan Iwasaki juga sekarang jadi guru, dan mengajar di SMP kalian dulu.
Okita, kamu pasti terus mengawasi teman-temanmu kan dari atas sana. Dan kamu pasti tahu, bahwa mereka sudah hidup bahagia sekarang, dan terus mendoakanmu juga.
Disini gak ada salju, jadi aku gak tau bagaimana rasanya tiduran diatas salju. Ketika pulang ke desa dulu Nakki pernah tiduran di hamparan salju, “Okita tidur dalam keadaan seperti ini ya.”
Okita, baik-baik ya disana. Tunggu kami hingga bila tiba saatnya kita bisa bertemu kembali. :)
Jakarta, 5 Januari 2013.
Ditulis oleh : @fairyteeth
Diambil dari http://fairyteeth.tumblr.com
No comments:
Post a Comment