Kepada,
Ashra Trivurti
Sang tuhan yang tidak sempurna.
Perihal Jukstaposisi yang berkabar melalui mimpi-mimpi para tuhan, biarkan ku suratkan beberapa hal yang perlu kau ketahui. Tahu benar aku, menjadi seorang tuhan tiadalah mudah. Apalagi kau hanya seorang tuhan yang tidak sempurna. Dengan kemampuanmu membaca waktu membuatmu sering lupa, bahwa kaulah tuhan bernama waktu yang pelupa. Kau sering kali lupa bahwa kaulah entitas mimpi para tuhan yang bermimpi sekaligus deitas yang mewujudkan mimpi itu sendiri. Berhentilah menyembah dirimu sendiri.
Ketika nanti kau temukan diri dalam satu lini masa mimpi; di lorong-lorong pintu mimpi para tuhan bermimpi, kau akan mengerti bahwa dunia yang kau tinggali hanyalah sebuah mimpi. Kau adalah anak yang terlahir dari Bhumi dan Kala. Kau ingat bukan, bagaimana kau temukan nyata saat waktu memberitahu bahwa kedua orang tuamu bukanlah orang tuamu yang sebenarnya?
Kau memiliki tugas lebih besar sebelum tuhan para mimpi terbangun. Kau harus kuat; harus cepat Ashra! Makanlah semua tuhan yang sedang bermimpi menjadi manusia di dunia. Jadilah Causa Prima, sebelum dimakan oleh Chhya. Kau ingat, anak bernama Silma Syailendra? Berhati-hatilah Ashra. Dialah sang Chhya. Tujuannya adalah memakanmu agar malam segera dimakamkan. Kau adalah Waktu; sang tuhan yang tak sempurna, yang mampu menghadirkan malam dalam dunia tanpa tuhan. Kau harus menjadi sempurna Ashra, makanlah semua tuhan yang sedang bermimpi itu. Aku mengerti bagaimana sulitnya ketika mereka; tuhan-tuhan pemimpi yang harus kau makan, adalah orang-orang yang kau sayangi. Namun percayalah Ashra, hanya kau yang sanggup membunuh Chhya hingga di dunia tanpa tuhan tak kan hancur. Untuk itu, makanlah ke-10 tuhan yang sedang bermimpi.
Untuk nenek yang hanya bagian dari mimpimu; yang sangat kau sayangi; untuk Bhumi dan Kala; yang merupakan orang tuamu; untuk Noah Saintclear; yang kau sukai, untuk Jasmon Jonada, si anak berkursi roda yang malang; mereka harus kau ikhlaskan. Beberapa diantaranya adalah sebagian dari 10 tuhan yang harus kau makan. Ingatkah kau Ashra, bagaimana lezatnya para tuhan tersebut saat darah mereka memuaskan hasrat tenggorokanmu yang kian panas dan perutmu yang liar untuk sebuah lapar? Berhentilah menyalahkan dirimu sendiri untuk sebuah maya yang mati dalam mimpimu. Mereka hanya omong kosong dalam mimpimu. Semua akhirnya akan pergi dan hilang bersamaan waktu. Sebuah lahir yang akhirnya terlupakan.
Bangunlah Ashra, bangunlah!
Dunia hanyalah sebuah mimpi dari para tuhan, dan mimpi adalah dunia yang nyata!
Bangunlah Ashra!
Jadilah Causa Prima! Jadilah Tuhan paling berkuasa!
Jangan biarkan Chhya menang. Makanlah ke-10 tuhan sebelum tuhan para mimpi terbangun!
Tertanda,
Waktu (di mimpimu).
Tahukah kau? Dengarkah kau?
Ada cerita bahwa tuhan itu seorang anak perempuan.
Pada awalnya ada gelap dengan setitik Chhya.
Dan Chhya tidak mau ada hal lain selain dirinya.
Jadi dia memakan anak perempuan itu dan tertidur selamanya.
Di sebuah dunia hampa tanpa tuhan, tanpa mimpi, dan tanpa dirimu.
Shäánno, oner twäer ividi oshävaad….
Ini benar-benar mimpi buruk….
**
“Membalik realitas menjadi maya, menghadirkan kausa prima baru menidurkan tuhan adalah jalinan kreatif yang memesona dalam Jukstaposisi. Calvin M. Sidjaja hadir sebagai penulis belia yang kaya akan kemampuan.”
(Ahmad Tohari, sastrawan, juri sayembara Novel DKJ 2006)
Oleh @iiTSibaranii
Diambil dari http://iitsibarani.wordpress.com
No comments:
Post a Comment