Bak semut yang berjalan diatas tanah dan manusia yang berada di pesawat mencoba menengok ke bawah, mungkin aku seperti itu, tak terdengar!
Bak kuman yang menari diantara udara sejuk pagi dan manusia menerka menyemprotkan pembasmi serangga ke setiap sudut ruangan, mungkin aku seperti itu, tak terlihat!
Untuk pencipta dan pemilik tata surya.
Yang bisa saja mencelupkan Venus ke dalam matahari, jika Dia mau. Yang bisa saja melemparkan asteroid ke Mars, jika Dia mau. Yang bisa saja menginjak Bumi dengan kaki-Nya, jika Dia mau. Yang bisa saja mengangkat matahari dengan tangan-Nya, jika Dia mau. Yang bisa saja membuat tata surya baru, jika Dia mau!
Untuk Dzat Maha Dahsyat yang menduduki arsy.
Tuhanku yang Maha Esa…
Aku terseok menjalani takdir cerita kehidupan yang telah Kau berikan, menangis, terluka, terhina karena omongan mereka, aku terus menjalaninya. Aku bersimpuh merendahkan diri serendah-rendahnya, bersujud, memohon, meminta, berharap karena meninginkan kehidupan yang lebih baik. Lalu Kau dimana? Aku merasa tak terdengar dan tak terlihat oleh-Mu.
Mungkin aku salah!
Siapapun tau, Kau Maha Mendengar, Kau Maha Melihat. Dan aku mulai sadar. Dosaku tak terhingga, malaikat pun mungkin lelah menuliskan daftar dosa yang telah kuperbuat sepanjang aku bernafas.
Tuhanku…
Aku memang tak sesempurna para nabi dan rasul-Mu. Aku memang tak sepatuh para malaikat-Mu. Tapi izinkan aku untuk meminta ampunan pada-Mu, beri aku waktu untuk terus menyebut asma-Mu.
Aku hanya manusia biasa yang mencoba selalu bertakwa pada Tuhannya dan berharap Tuhannya memberi bonus-bonus kebaikan di alam dunia dan alam baka. Aku tau Kau sangat dekat, bahkan lebih dekat dari denyut nadi. Aku tau Kau sangat mengerti, bahkan walau hatiku tak berbicara Kau sudah tau terlebih dulu apa yang aku inginkan.
Yaaa sadarku mulai kembali singgah ditempat dimana semestinya. Tuhan tau apa yang terbaik untuk semua takdir cerita kehidupanku ini. Sebisaku, aku tak akan mengecewakan-Mu lagi, aku tak akan meragukan-Mu lagi, adanya Dzat Maha Dahsyat itu aku percaya sepenuh hatiku.
Semoga Kau menerima sepucuk surat hina dan tak berarti ini, dari seseorang pengeluh yang sebenarnya belum mengerti apa yang telah dia keluhkan, mohon Tuhan membimbing aku. Tunjukkan bagaimana selayaknya perjuangan yang harus aku jalankan dan hasil yang akan aku dapat nantinya.
Maha Dahsyat Engkau yang tak pernah tidur dan tak pernah lelah mendengarkan keluh kesah hamba-Nya.
salam sujud dalam tangis dariku.
untuk-Mu wahai pencipta dan pemilik tata surya.
oleh @rahmasly
diambil dari http://rahmasulistya.blog.com/
Bak kuman yang menari diantara udara sejuk pagi dan manusia menerka menyemprotkan pembasmi serangga ke setiap sudut ruangan, mungkin aku seperti itu, tak terlihat!
Untuk pencipta dan pemilik tata surya.
Yang bisa saja mencelupkan Venus ke dalam matahari, jika Dia mau. Yang bisa saja melemparkan asteroid ke Mars, jika Dia mau. Yang bisa saja menginjak Bumi dengan kaki-Nya, jika Dia mau. Yang bisa saja mengangkat matahari dengan tangan-Nya, jika Dia mau. Yang bisa saja membuat tata surya baru, jika Dia mau!
Untuk Dzat Maha Dahsyat yang menduduki arsy.
Tuhanku yang Maha Esa…
Aku terseok menjalani takdir cerita kehidupan yang telah Kau berikan, menangis, terluka, terhina karena omongan mereka, aku terus menjalaninya. Aku bersimpuh merendahkan diri serendah-rendahnya, bersujud, memohon, meminta, berharap karena meninginkan kehidupan yang lebih baik. Lalu Kau dimana? Aku merasa tak terdengar dan tak terlihat oleh-Mu.
Mungkin aku salah!
Siapapun tau, Kau Maha Mendengar, Kau Maha Melihat. Dan aku mulai sadar. Dosaku tak terhingga, malaikat pun mungkin lelah menuliskan daftar dosa yang telah kuperbuat sepanjang aku bernafas.
Tuhanku…
Aku memang tak sesempurna para nabi dan rasul-Mu. Aku memang tak sepatuh para malaikat-Mu. Tapi izinkan aku untuk meminta ampunan pada-Mu, beri aku waktu untuk terus menyebut asma-Mu.
Aku hanya manusia biasa yang mencoba selalu bertakwa pada Tuhannya dan berharap Tuhannya memberi bonus-bonus kebaikan di alam dunia dan alam baka. Aku tau Kau sangat dekat, bahkan lebih dekat dari denyut nadi. Aku tau Kau sangat mengerti, bahkan walau hatiku tak berbicara Kau sudah tau terlebih dulu apa yang aku inginkan.
Yaaa sadarku mulai kembali singgah ditempat dimana semestinya. Tuhan tau apa yang terbaik untuk semua takdir cerita kehidupanku ini. Sebisaku, aku tak akan mengecewakan-Mu lagi, aku tak akan meragukan-Mu lagi, adanya Dzat Maha Dahsyat itu aku percaya sepenuh hatiku.
Semoga Kau menerima sepucuk surat hina dan tak berarti ini, dari seseorang pengeluh yang sebenarnya belum mengerti apa yang telah dia keluhkan, mohon Tuhan membimbing aku. Tunjukkan bagaimana selayaknya perjuangan yang harus aku jalankan dan hasil yang akan aku dapat nantinya.
Maha Dahsyat Engkau yang tak pernah tidur dan tak pernah lelah mendengarkan keluh kesah hamba-Nya.
salam sujud dalam tangis dariku.
untuk-Mu wahai pencipta dan pemilik tata surya.
oleh @rahmasly
diambil dari http://rahmasulistya.blog.com/
No comments:
Post a Comment