Hai Tia. Sahabat kecilku. Apa kabar kamu sekarang ? Sudah 15tahun ya kita tidak bertemu. Entah bagaimana rupamu kini, aku tak pernah tahu. Kamu menghilang begitu saja tanpa kabar. Kamu pergi meninggalkan aku sendirian pasca perceraian orang tuamu kurang lebih 15 tahun lalu. Kamu bahkan pergi tanpa menyisipkan pesan rindu padaku. Aku bahkan masih ingat ketika Ibumu memberikan beragam perabotan rumahmu secara sukarela kepada tetangga yang berminat. Karena kamu hendak pindah dari rumah untuk memilik tinggal bersama ayahmu, mungkin.
Saat itu aku melihat semua anak-anak seusia kita berlari kegirangan ketika mendapatkan mainan-mainan lucu bekasmu yang diberikan oleh Ibumu. Sedangkan aku dari balik jendela hanya merasa iri dan sedih kala itu. Aku tidak mengharapkan barang-barang bekasmu, aku hanya sedih kenapa saat kamu hendak pindah, kamu tidak datang ke rumahku seperti hari-hari biasanya. Bahkan sejak aku melihat anak-anak itu, kamu sungguh pergi meninggalkanku sampai sekarang. Saat aku ingin ke rumahmu untuk mencarimu, Ibuku melarang. Dia bilang untuk apa ke rumahmu ? Nanti di di fikir Ibumu, aku hanya ingin meminta barang-barangmu juga. Padahal aku sangat merindukanmu kala itu. Kamu menghilang beberapa hari sebelum orang tuamu bercerai dan memilih untuk meninggalkan daerah rumah kita. Tapi ya sudahlah, aku akhirnya merelakan kepergianmu yang secara sembunyi itu.
Selang beberapa tahun setelah kamu dan keluargamu meninggalkan daerah rumah kita, kamu kembali datang. Iya kata Ibuku, kamu datang ke tetangga depan rumahmu yang dulu, untuk silahturahmi. Tapi kenapa kamu tidak ke rumahku Tia ? Apa kamu tidak merindukanku ? Apa kamu tidak ingin bertemu denganku lagi ? Saat aku menanyakan kepada Ibu, apakah kamu masih disana atau tidak, ternyata kamu sudah pergi. Ibu menceritakan bahwa kamu sudah jauh berbeda dengan Tia yang dulu. Kamu menjadi anak yang tinggi seperti ayahmu.
Tia, dulu hanya kamu teman bermainku karena aku memang tidak suka keluar rumah. Jadi hanya kamulah yang sering datang ke rumahku dan mengajakku bermain. Memang kala itu kita tidak bergembira bermain seperti anak-anak seumuran kita lainnya. Kita hanya menonton TV, makan, dan berfoto bersama. Kamu sudah seperti saudaraku sendiri Tia. Karena aku dan kamu saat itu adalah anak tunggal. Jadi bisa jadi kala itu kita memang saling mengisi kesepian kita. Aku ingat beberapa bulan sebelum kamu meninggalkanku sampai saat ini, Ibuku pernah memotret kita berdua kala kamu bermain di rumahku. Kamu masih ingat foto ini Tia ? Ini foto kita saat berusia kurang lebih 4-5 tahun.
Dulu kamu adalah gadis bertubuh kecil dengan kulit sawo matang, sama sepertiku. Dulu tinggi kamu lebih rendah dariku. Tapi sekarang sepertinya aku sudah kalah tinggi denganmu :D
Tia, sejak kamu pergi meninggalkanku secara sembunyi. Tak ada lagi gadis kecil yang datang ke rumahku hanya untuk mengajakku mengobrol, menonton TV ataupun makan bersama. Sampai saat ini Tia. Sampai sekarang usia kita menginjak kepala 2. Aku kembali ke kehidupanku yang sepi Tia. Tanpa teman berbagi lagi. Bahkan yang membuatku sedih, kenapa tiap kamu ke daerah rumah kita, kamu tak pernah datang ke rumahku hanya untuk sekedar melepas rindu sekaligus membuka alasanmu pergi tanpa kata.
Tia, sampai detik ini aku tak kamu dimana, kuliah atau bekerja dimana, tinggal dengan siapa ataupun masih dengan nama atau tanpa nama. Aku tak pernah tahu Tia. Bahkan saat Ibuku sudah tiada, kamu juga mungkin tak pernah tahu Tia. Kamu benar-benar sudah menghilang dari kehidupanku. Kini kamu hanyalah serpihan kisah klasikku. Aku ingin sekali bertemu denganmu Tia. Aku harapa sang Angin dapat mengirimkan pesan rindu ini padamu Tia. Aku hanya ingin tahu kabarmu. Aku hanya ingin kamu ingat denganku lagi. Karena sejak pindah, kamu seperti sudah amnesia dan tak mengenalku lagi. Atau mungkin kamu memang sudah melupakanku ? Aku tak pernah tahu Tia kenapa kamu seperti itu. Tapi satu hal, aku bahagia pernah mengenalmu dan menjadi bagian masa kecilmu. Walaupun hingga kini kehidupan menjadi kelabu tanpa teman kecil yang selalu menghiasi kehidupan dan tiap ruang rumahku.
Salam Rindu Sahabat
oleh @putriaryaa
diambil dari http://aditiaputriarya.blogspot.com
Salam Rindu Sahabat
oleh @putriaryaa
diambil dari http://aditiaputriarya.blogspot.com
No comments:
Post a Comment