08 February 2013

Menggugat Tuhan


Dear, waktu tuhan menciptakan cinta, sepertinya dia terlupa, tidak menuliskan masa berlakunya.
Aku dan kamu kini jadi korbannya.
Kita pikir cinta abadi, mengikuti kemana pun kita pergi.

Sekarang, kita masih segar bugar, melonjak-lonjakkan kaki kesana kemari.
Tapi cinta kita sekarat, menjelang mati.
Karena kita pikir tuhan menciptakan dia abadi.
Kita abai, meninggalkan dia di rumah sendirian.
Menjenguknya sesekali, lalu kita terkaget sendiri, betapa banyak dia berubah.

Cinta kita melemah, kurang siram.
Saat sadar, kita cuma bisa duduk terdiam, bingung.

Kamu, aku, dan cinta kita, terduduk bertiga di pojok kamar.
Dia yang sekarang tak wangi lagi, sudah basah kuyup.

Percuma air mata.

Dear, waktu pertama kita memulakan cinta, masing-masing kita pernah berjanji, akan menjaga supaya cinta kita abadi.
Jika aku lelah, kamu yang menjaga, begitu pula sebaliknya.
Kita tak tepat janji.

Cinta kita menjelang mati.

Oleh @atemalem Sumber: http://rehatemalem.wordpress.com/

No comments:

Post a Comment