15 January 2013

Waktu pada Semesta Kita


Selamat sore, Nona.

Atau aku seharusnya mengucapkan selamat malam? Karena aku yakin kau akan membacanya pada malam hari. Ah sudahlah, aku memang tidak pandai berbasa-basi. Seperti saat kita pertama mengenal satu sama lain. Bahkan kita sepertinya tidak pernah benar-benar berkenalan. Kita sama-sama ingat bagaimana kita memulai percakapan pada sebuah media pesan singkat. Iya, aku memulainya tanpa ada basa-basi. Dan memang sepertinya tanpa perkenalan.
Tetapi, waktu membiarkan kita mengenal tanpa basa-basi bernama perkenalan.

Waktu juga yang membiarkan kita membuat langkah-langkah kecil kita selama ini. Membiarkan kita menciptakan romansa pada semesta kita. Waktu juga yang membiarkan kita mengisi semesta kita dengan tawa ceriamu, menorehkan keindahan-keindahan lainnya.
Meski terkadang waktu terlalu tergesa-gesa dan pergi terlalu cepat.

Waktu terbang begitu saja sejak pada pagi hari di ulang tahunmu yang ke-17.
Meski belum genap 30 hari. Pagi itu kita memulai semesta kita yang baru. Pagi itu waktu menepis semua ragu pada kepala kita. Pada pagi itu waktu menjawab pertanyaan yang sama yang pernah aku berikan kepadamu. Pada pagi itu, kau dan aku, menjadi kita.

Sayang, kita akan terus berjalan bersama. Kita tidak perlu berhenti saat kau tertatih, aku akan ada untuk memapahmu. Kita akan terus melangkah. Dan waktu, bersama semesta akan berkonspirasi untuk semesta kita.

-Surat pertama pada kotak pos Semesta Kita, @pramithaR-

Oleh @ktagana kepada @pramithaR
Diambil dari http://superagazzino.blogspot.com

No comments:

Post a Comment