15 January 2013

Dear, Kamu


Dear, Kamu..
Bagaimana kabarmu? Aku harap baik, kalaupun kau tak baik, akupun juga. Entahlah, sejauh ini rindu selalu lebih besar dari kekecewaanku terhadapmu. Tahukah kau? Kau terlalu mendominasi dikepalaku, seakan kau tak memperbolehkanku memikirkan hal lain selain senyummu. Ah, sudahlah, kalaupun aku harus menjerit ke seribu kali juga kau tak akan sudi mendengarku. Aku tahu, aku sadar.

Bagaimana dengan kekasih barumu? Apa dia sesabar aku? Apa dia selalu mengingatkanmu agar tak lupa bersyukur seperti yang kulakukan terhadapmu? Ah, maafkan aku jika banyak pertanyaan, aku hanya tak mau kau meninggalkanku demi wanita yang tak baik untukmu. Beruntung sekali dia selalu bisa merengkuh tubuh kokohmu, bergelayut manja dilenganmu atau memandang dalam-dalam mata sejukmu yang selama ini hanya ada dalam memori otakku. 

Tapi, sudahlah, aku rasa ini bukan urusanku lagi.

Maafkan aku jika selama ini aku tak mampu membencimu, melupakanmu pun tak pernah terbesit. Biarlah aku simpan semua. Berbahagialah kau dengannya, setidaknya, aku bangga karena telah menggores hatimu dengan cinta; yang dia sendiri pun tak mampu menghapus bekasnya. Kau boleh berkata aku bodoh, tetapi jika itu mencintaimu, bodoh selamanya pun aku tak pernah keberatan.

Dear, Kamu..

I just wanna you to happy, even though it’s hurt me more.. :)

With Love,
(Your) Tinkerbell.

Surabaya, 14 Januari 2013 04:35 PM

Oleh @Intanpamm
Diambil dari  http://intanpambudi.tumblr.com

No comments:

Post a Comment